TEMPO.CO, Jakarta - Penyuluh Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Gorontalo, Riska Duduti menggunakan metode yang berbeda saat mengajarkan anak tuli mengenal huruf hijaiyah. Riska mesti mencari padanan huruf dan membantu mengidentifikasi pelafalannya agar dapat diterjemahkan ke dalam bahasa isyarat.
Supaya anak tuli atau rungu lebih mudah mengenal huruf hijaiyah, Riska menggunakan simbol. "Anak tuli dan tunarungu bisa belajar huruf hijaiyah dengan menggunakan gambar," ujar Riska seperti yang dikutip dari situs resmi Kementerian Agama, Jumat 8 Januari 2021.
Ilustrasi mengaji. TEMPO/Subekti.
Riska menunjukkan gambar tertentu untuk mewakili huruf terdepan pada huruf hijaiyah beserta pengucapannya. Misalkan huruf hijaiyah alif yang diberi tanda fathah dan berbunyi "A", Riska menggunakan gambar api.
Gambar balon untuk huruf ba, gambar tangan untuk huruf ta, gambar salju untuk huruf tsa, gambar jagung untuk huruf ha, gambar hati untuk huruf ha, dan gambar lainnya. Lulusan master dari Universitas Islam Negeri Gorontalo ini juga menggunakan buku panduan bahasa isyarat islami yang disepakati secara internasional.
Buku ini juga memaparkan bahasa isyarat untuk membaca surat-surat pendek di Juz 30. Ada 14 surat yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa isyarat.