TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Koalisi Pakatan Harapan Malaysia, Anwar Ibrahim mengingatkan pentingnya huruf Braille bagi penyandang disabilitas netra. Pernyataan ini disampaikan Anwar dalam cuitan di akun sosial medianya.
"Hari Braille 2021 ini kita mengingat sistem Braille yang diperkenalkan oleh tokoh Perancis Louis Braille yang memudahkan individu difabel netra untuk membaca," tulis Anwar Ibrahim di akun Twitter terverifikasi miliknya, Senin 4 Januari 2021.
Bentuk master zinc plate untuk pencetakan Alquran Braille dengan mesin kuno di Yayasan Penyantun Wyata Guna (YPWG), Bandung, Selasa, 14 Mei 2019. Mesin cetak ini merupakan sumbangan dari Hellen Keller, perempuan Amerika penyandang disabilitas, yang diterima presiden pertama RI Ir Soekarno pada 1952. TEMPO/Prima Mulia
Anwar Ibrahim mendorong Pemerintah Malaysia meratifikasi Marrakesh Treaty, sebuah traktat yang memfasilitasi akses bagi penyandang disabilitas sensorik netra terhadap berbagai bentuk karya tulis atau produk hak kekayaan intelektual.
"Saya mendorong kerajaan mempertimbangkan untuk menandatangani perjanjian Marrakesh sebagai usaha memberikan aksesibilitas yang lebih baik kepada difabel netra di Malaysia," tulis Anwar Ibrahim.
Hari Braille Sedunia diperingati setiap 4 Januari. Peringatan ini sesuai dengan tanggal lahir Louis Braille, seorang tunanetra yang menciptakan sistem literasi bagi difabel netra agar dapat mengakses berbagai bahan bacaan.