Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Saja Tantangan Saat Menangani Kasus Hukum Terkait Difabel

image-gnews
Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. Shutterstock
Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Bantul - Penanganan kasus hukum yang berkaitan dengan difabel membutuhkan waktu lama. Staf Center for Improving Qualified Activity in Live of People with Disabilities atau CIQAL, Bonnie Kertaredja mengatakan ada berbagai tantangan yang dihadapi oleh korban, keluarga, maupun pendamping.

Umumnya korban dan keluarganya enggan melaporkan kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak difabel kepada polisi karena malu dan menganggap aib. "Butuh waktu lama untuk merampungkan kasus hukum yang berkaitan dengan difabel. Bisa 1 sampai 2 tahun," kata Bonnie Kertaredja dalam acara peluncuran Catatan Tahunan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan Difabel Tahun 2019 di DI Yogyakarta di Hotel Grand Dafam, Bantul, Kamis, 9 Januari 2020.

Tak heran, sebanyak 29 kasus yang didampingi oleh CIQAL sepanjang 2019 tidak ada yang diselesaikan lewat jalur hukum yang berujung dengan pidana bagi pelaku. Dari jumlah itu, ada enam kasus kekerasan dalam rumah tangga yang masuk ke Pengadilan Agama karena korban menggugat cerai.

Staf CIQAL, Tutik Purwaningsih menambahkan, selain korban dan keluarga, para tetangga juga enggan membantu melaporkan. Mereka beralasan kasus kekerasan terhadap difabel, terutama yang terjadi di ranah rumah tangga adalah urusan internal. "Lantas, buat apa susah-susah jadi saksi," kata Tutik menirukan alasan tetangga korban.

Ketika kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak difabel dilaporkan ke polisi, tantangan selanjutnya adalah bagaimana supaya komunikasi antara korban dengan penyidik berjalan lancar. Musababnya, setiap difabel memiliki pola interaksi yang berbeda sesuai dengan ragam disabilitasnya.

Tutik mencontohkan, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tunagrahita atau difabel mental intelektual membutuhkan penerjemah bahasa isyarat yang dimengerti korban. Mengajak korban berkomunikasi juga harus memperhatikan waktu yang tepat. "Kami menyesuaikan suasana hati korban," kata Tutik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbagai cara dilakukan untuk membuat difabel tunagrahita merasa nyaman. Semisal diajak jalan-jalan dulu, makan makanan kesukaannya, ataupun mengutak-atik ponsel pendamping. "Semua itu butuh waktu yang tak sebentar karena mood korban tak bisa dipastikan bertumbuh pada waktu yang ditentukan," ucap Tutik.

Ketua Yayasan CIQAL, Nuning Suryaningsih menambahkan tantangan lain ketika menghadapi kasus yang berkaitan dengan teman tuli atau tunarungu. Menurut dia, tak semua penerjemah bahasa isyarat memiliki pemahaman yang sama atas bahasa isyarat yang disampaikan seorang tuli.

Biasanya yang mempunyai pemahaman sama adalah teman dari sesama tuli karena sering berkomunikasi. "Jadi, untuk tahu bahasa dan makna yang disampaikan korban tuli harus lewat temannya sesama tuli. Kemudian diterjemahkan penerjemah bahasa isyarat, baru disampaikan kepada kami," kata Nuning.

Di sisi lain, Tutik menjelaskan, salah satu syarat proses hukum bisa berjalan adalah dokumen identitas korban, semisal Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kartu identitas itu digunakan untuk mendapatkan surat dari desa untuk memproses visum et repertum korban, mendapatkan layanan jaminan kesehatan, hingga pelaporan ke polisi. "Tak banyak difabel yang punya KTP," kata Tutik.

Ihwal KTP, Nuning Suryaningsih menyampaikan di tiga sekolah luar biasa dari total 29 SLB di Kabupaten Sleman, baru 23 siswa yang sudah mempunyai KTP. CIQAL bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Sleman kemudian memproses pendataan identitas siswa. Proses pembuatan KTP untuk 23 siswa di 3 SLB tadi membutuhkan waktu dua pekan. "Sayangnya, proses itu belum berlanjut ke sekolah-sekolah luar biasa lainnya," kata Nuning.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

3 hari lalu

Kampus Telkom University di Bandung, Jawa Barat. (Dok.Tel-U)
Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.


Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

4 hari lalu

Panitia membantu peserta difabel selama pelaksanaan UTBK SNBT hari kedua di Universitas Indonesia (UI). Pelaksanaan tes bagi peserta penyandang tunanetra dilaksanakan pada sesi ke-3 di Lab 1105 Fasilkom, Gedung Lama, Kampus UI Depok. Dok. Istimewa
Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.


Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

5 hari lalu

Panitia membantu peserta difabel selama pelaksanaan UTBK SNBT hari kedua di Universitas Indonesia (UI). Pelaksanaan tes bagi peserta penyandang tunanetra dilaksanakan pada sesi ke-3 di Lab 1105 Fasilkom, Gedung Lama, Kampus UI Depok. Dok. Istimewa
Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.


Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

5 hari lalu

Ilustrasi difabel. Shutterstock
Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.


Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

5 hari lalu

Salah satu calon mahasiswa disabilitas saat mengikuti UTBK di Unesa, Kamis (2/5/2024). (ANTARA/HO-Humas Unesa)
Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.


37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

6 hari lalu

Sebuah pesan tertulis di belakang pakaian petugas seleksi  nasional Polri jalur sarjana SIPSS 2024 di komplek Akademi Kepolisian Semarang, Jumat 1 Maret 2024. Polri mengikuti negara negara besar seperti Amerika, Australia dan Inggris yang membuka kesempatan kepada penyandang Disabilitas untuk ikut seleksi ini. TEMPO/Budi Purwanto
37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat


Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

7 hari lalu

Petugas menyiapkan perangkat komputer untuk pelaksanaan UTBK-SNBT di Universitas Pembangunan Nasional
Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024


Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

9 hari lalu

Run for Equality 2024 di Jakarta pada 28 April 2024/Plan Indonesia
Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

12 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

15 hari lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya