Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sederet Film Tentang Difabel untuk Melawan Diskriminasi

image-gnews
Ilustrasi Film (pixabay.com)
Ilustrasi Film (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Film yang menceritakan tentang difabel banyak diproduksi oleh sineas Tanah Air. Beberapa di antara film itu ditayangkan dalam Festival Film Dokumenter yang berlangsung di Taman Budaya Yogyakarta pada 1 - 7 Desember 2019.

Film tentang difabel yang diputar dalam festival itu adalah Alun karya Riani Singgih, Menjadi Agung (Yovista Ahthajida), Aisyah (Ahmad Syafi’i Nur Illahi), Saling (Ridho Fisabilillah), Menjadi Teman (Aji Kusuma), Bulu Mata Kaki (Firman Fajar Wiguna), Apa di Kata Nadakanlah (Gracia Tobing), dan Indra Kaki (Ihsan Achdiat).

Film Alun menceritakan tentang Isro, penari tuli di Jakarta yang mengajarkan tari kepada anak-anak. Sang sutradara, Riani mengatakan tak mudah menggarap film Alun. Dia mulai dengan berusaha memahami dunia Isro, penari tuli dalam film tersebut.

Riani juga belajar bahasa isyarat untuk pemula agar dapat berkomunikasi langsung dengan Isro. Usahanya untuk belajar bahasa isyarat dimaknai sebagai upaya untuk mencapai inklusivitas. "Pendekatan inklusivitas itu membuat Isto menjadi lebih terbuka," kata Riani.

Adapun film Bulu Mata Kaki menceritakan tentang sosok Kuswati, perempuan penyandang disabilitas (tanpa tangan) yang bekerja sebagai buruh pembuat bulu mata. Pekerjaan 'ngidep' ini menjadi mata pencarian sebagian besar masyarakat, terutama perempuan di Purbalingga, Jawa Tengah. Upah mereka begitu murah yang jauh dari kebutuhan hidup Kuswati.

Film Aisyah menggambarkan minimnya akses pendidikan untuk penyandang disabilitas. Aisyah adalah siswi tunarungu sebuah Sekolah Luar Biasa atau SLB di Sumbawa. Gadis 16 tahun ini berminat di bidang seni tari dan berjuang mengembangkannya melalui jalur pendidikan.

Perwakilan dari organisasi Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB), Muhammad Ismail mengatakan film Aisyah menggambarkan pemerintah yang kurang berperan dalam memenuhi akses pendidikan untuk penyandang disabilitas. Di Sumbawa, menurut dia, hanya ada satu sekolah menengah pertama yang inklusif.

Kondisi ini berbeda dengan sekolah inklusif di Pulau Jawa. Jarak sekolah juga jauh dari jangkauan penyandang disabilitas. "Dari film itu, saya berharap pemerintah terketuk dan memberikan perhatian," kata Muhammad Ismail yang seorang tuli.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sutradara film Menjadi Teman, Aji Kusuma mengatakan penggarapan film itu membuatnya berusaha menjadi inklusif. Dia harus melakukan pendekatan agar dapat berinteraksi dengan seorang anak penyandang disabilitas, Atika Zahra. Atika adalah siswa difabel kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) inklusi Keji, Ungaran Barats.

Aji Kusuma baru bisa mengobrol dengan Atika ketika keluar dari kelas. Dia juga menggunakan teknologi virtual realty dengan memotret realitas atau jauh dari rekayasa. Aji melakukan riset, menaruh kamera di sekitar subjek film, dan menjaga jarak dengan subjeknya.

Selain menyampaikan pesan penyandang disabilitas belum memiliki akses yang setara, film Menjadi Teman juga menyinggung tentang beragam stigma yang dialami penyandang disabilitas. Misalnya bagaimana masyarakat memandang difabel sebagai orang yang tak berguna dan menakutkan atau mengerikan. Penghinaan, perisakan, dan stigma menjadi penghalang inklusivitas.

Teman difabel turut menikmati film yang menceritakan tentang penyandang disabilitas ini. Seorang tuli, Vani memahami film melalui gambar dari kacamata virtual reality dan ketukan nada yang disalurkan melalui kabel-kabel sensor di dalam sarung tangan yang dikenakannya.

Dari alat sensor itulah Vani terhubung dengan apa yang dia lihat di layar kacamata. "Pengalaman yang menyenangkan, saya mengikuti irama musik," kata Vani melalui penerjemahnya. Vani menari dan menikmati film selama 7 menit. Melalui virtual realty, penonton dapat merasakan pengalaman nyata dengan dimensi hingga 360 derajat dan seolah bersama penyandang disabilitas di lokasi itu.

Mentor film yang juga perwakilan dari organisasi Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB), Ajiwan Arief mengatakan penyandang disabilitas ingin dilihat sebagai orang yang wajar dan berinteraksi secara wajar dengan non-difabel. Itulah yang mendasari film yang ditampilkan itu tersaji secara wajar. "Menempatkan difabel sebagai subjek dan kesehariannya secara wajar alias tidak lebay," kata Ajiwan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

4 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

7 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.


Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

22 hari lalu

Raditya Arief. Ui.ac.id
Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?


Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

23 hari lalu

Warga mengikuti mudik gratis bertajuk Mudik Dinanti, Mudik Di Hati BUMN, di JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin 17 April 2023. Total peserta program mudik gratis Pelindo Group 2023 mencapai 3.650 orang dengan menggunakan 73 unit bus yang di selenggarakan di beberapa kota seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bulukumba. Tempo/Tony Hartawan
Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024


Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

27 hari lalu

Anies Baswedan bertemu dengan komunitas disabilitas. Foto: Instagram.
Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

Menurut Anies, Indonesia sudah selayaknya jadi rumah bagi semua, khususnya bagi para penyandang disabilitas.


Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

29 hari lalu

Yulia, alumnus IPPNU Pagerwojo, Perak Jombang yang berhasil mendapat beasiswa Magister Monash University Australia (Foto : Dok. Yulia)
Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

Beasiswa Australia Awards 2025 kini sudah dibuka. Tersedia untuk S2 dan S3 dan kursus singkat.


Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

30 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengapresiasi Perkumpulan Pengusaha Disabilitas Indonesia (Perpedin) yang menjadi wadah bagi para penyandang disabilitas untuk mandiri secara ekonomi.


Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

30 hari lalu

Tiga peserta difabel berhasil lolos pada rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Istimewa
Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.


KCIC Sediakan Layanan Penumpang Berkebutuhan Khusus di Whoosh, Ada Petugas hingga Fasilitas Bantuan

31 hari lalu

Sejumlah penyandang disabilitas yang tergabung dalam Motor Disable Federation (Modif) Indonesia mencoba kereta cepat Whoosh pada Ahad, 3 Desember 2023. ANTARA/HO-PT KCIC
KCIC Sediakan Layanan Penumpang Berkebutuhan Khusus di Whoosh, Ada Petugas hingga Fasilitas Bantuan

Saat ini KCIC menyediakan layanan untuk membantu penumpang berkebutuhan khusus saat menggunakan Whoosh, mulai dari petugas dan fasilitas tambahan.


Polri Terima Dua Personel Disabilitas Jalur Rekrutmen SIPSS, Ini Penjelasannya

32 hari lalu

Asisten SDM Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo (kedua dari kiri) berfoto bersama peserta disabilitas yang lolos seleksi SIPSS 2024, Minggu 25 Februari 2024. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)
Polri Terima Dua Personel Disabilitas Jalur Rekrutmen SIPSS, Ini Penjelasannya

Dedi Prasetyo mengatakan Polri memperlakukan siswa difabel dan reguler setara.