TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga bola basket kursi roda akan menjadi salah satu cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Asian Para Games 2018 pada Oktober 2018. Basket masih terbilang olahraga baru bagi penyandang disabilitas di Indonesia. Karena itu, pembentukan tim basket kursi roda Indonesia pertama menjadi tantangan sendiri.
Baca juga:
Kursi Roda Rp 100 Juta untuk Pebasket Asian Paragames
3 Kemampuan Pebasket Kursi Roda yang Tak Dimiliki Pebasket Biasa
Indonesia memiliki Donald Putra Santoso, pebasket kursi roda yang pernah membela klub Amerika Serikat Phoenix Suns. Donald pun ditunjuk menjadi kapten tim yang terdiri dari 12 pemain itu. Seleksi tim pertama kali dilakukan pada Desember 2017.
Masih sedikitnya pemimat dan dukungan terhadap olahraga bagi penyandang disabilitas cukup merepotkan proses seleksi. Meski begitu, mulai Januari 2018, sebanyak 12 pemain yang terdiri dari berbagai kota di Indonesia berhasil dikumpulkan. "Sebagian besar latar belakang mereka bukan pemain basket. Sebagian ada yang dari tenis kursi roda, badminton kursi roda, ada juga yang bermain track racing. Tapi intinya sports team," kata Donald.
Tanpa bekal teknik basket apapun, para atlet basket kursi roda memulai semuanya dari nol. Meski begitu, pelatih Tim Nasional Basket Kursi Roda Indonesia, Fajar Briliyanto mengatakan tiap atlet tetap memiliki modal dasar kemampuan mengendalikan kursi roda atau chair skill yang mumpuni.
Fajar Brilianto, pelatih tim bola basket kursi roda di asian para games 2018. istimewa
"Chair skill itu nomor satu. Dari situ kami menyeleksi pemain. Kalau chair skill sudah bagus, baru diajarkan dasar-dasar seperti lay-up dan shooting. Jadi lebih cepat," kata Fajar. Tim Nasional Basket Kursi Roda ini pernah berangkat untuk mengikuti training camp di Thailand yang notabene telah memiliki tim basket kursi roda yang kuat. Fajar mengatakan timnya mendapat banyak pelajaran dari sana.
Mereka juga mendapat bantuan dari Thailand berupa pinjaman kursi roda khusus untuk olahraga basket. Saat ini Fajar mengatakan pengadaan kursi roda bagi Timnas Indonesia masih belum selesai dan harus menggunakan kursi roda pinjaman. "Untuk saya dan teman-teman, targetnya kami bisa membangun base foundation program basket kursi roda setelah Asian Para Games," kata Donald.
Atlet basket Para Asian Games, Donald Santoso. Instagram
Dengan kesadaran lebih di masyarakat terkait olahraga untuk disabilitas ini, Donald Santoso berharap minat terhadap olahraga ini meningkat. Dari sana, dia meyakini akan lebih banyak pemain potensial yang dapat dimiliki Timnas Indonesia.
Karena itu, Donald mengaku tak mau muluk-muluk bicara target medali di Asian Para Games 2018 nanti. Saat ini target utamanya adalah menambah kepercayaan diri dan menumbuhkan minat di masyarakat.