Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Perburuan Calon Atlet Asian Para Games 2018

image-gnews
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Ketua umum Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 Raja Sapta Oktohari melakukan tinjauan ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Juni 2018. Tempo/M Yusuf Manurung
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Ketua umum Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 Raja Sapta Oktohari melakukan tinjauan ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Juni 2018. Tempo/M Yusuf Manurung
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Asian Para Games 2018 bukan hanya menjadi ajang atlet penyandang disabilitas unjuk kemampuan. Asian Para Games juga menjadi ajang pencarian bakat sekaligus meningkatkan taraf hidup penyandang disabilitas.

Baca juga:
Asian Para Games 2018, INAPGOC Simulasi Kursi Roda di Bandara
Asian Para Games 2018, Wisma Atlet Kemayoran Ramah Disabilitas

Hanya saja mencari penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan di bidang olahraga tidaklah mudah. Sebab banyak penyandang disabilitas yang kemampuan tidak terdeteksi oleh National Paralympic Committee atau NPC karena keluarga merasa malu dan tidak mengakui bila salah satu anggota keluarga adalah penyandang disabilitas.

"Di Klaten, saya harus mengetuk pintu rumah satu persatu untuk mencari penyandang disabilitas agar bisa bergabung di bidang olahraga apapun sesuai bakatnya," ujar atlet panahan Asian Para Games, Subagyo saat dihubungi Tempo, Minggu 5 Agustus 2018.

Menurut pria yang juga pengurus NPC Klaten ini, mencari bibit atlet penyandang disabilitas tidak dengan cara menyaring kemampuan para atlet, melainkan menggali jenis potensi yang ada. Terkadang lebih banyak klasifikasi bidang olahraga dibandingkan ketersediaan atlet. "Ada yang semula berlaga sebagai atlet angkat besi kemudian berganti cabang olahraga, menjadi panahan atau tenis," ujar Subagyo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fajar Brilianto, pelatih tim bola basket kursi roda di asian para games 2018. istimewa

Pengalaman serupa juga dialami oleh pelatih basket kursi roda, Fajar Brillianto. Saat menyeleksi 12 atlet basket kursi roda, Fajar mengikutsertakan para atlet dari cabang olahraga lain sebelumnya. "Ada yang berasal dari cabang olahraga atletik, yang penting punya kemampuan mengendalikan kursi roda dengan baik," ujar Fajar saat tes even Asian Paragames di Gelora Bung Karno.

Artikel lainnya:
Pelatih Atlet Basket Kursi Roda Pertama di Asian Para Games 2018

Selain mencari dari pintu ke pintu, Subagyo yang berlaga di nomor wheel chair single Asian Para Games Oktober 2018 ini juga mencari calon atlet dari sekolah-sekolah luar biasa. "Yang paling penting mau olahraga dulu," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Bea Cukai Dikabarkan Tahan Parasut Paralayang Atlet, Ini Kronologinya

1 hari lalu

Ilustrasi olahraga Paralayang.TEMPO/Iqbal Lubis
Viral Bea Cukai Dikabarkan Tahan Parasut Paralayang Atlet, Ini Kronologinya

Bea Cukai dikabarkan menahan parasut paralayang milik seorang atlet Jambi.


Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

4 hari lalu

Sejumlah karya seniman difabel dari berbagai provinsi di Indonesia ditampilkan dalam pameran bertajuk Jumangkah di Taman Budaya Yogyakarta 14-22 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.


Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

6 hari lalu

Cerita suka-duka pengelola kafe difabel menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.
Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

Pramusaji dan barista kedai kopi difabel di Jalan Kendal menceritakan suka-duka menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.


Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

11 hari lalu

Coros Vertix 2S resmi diluncurkan di Indonesia. Jam tangan seharga Rp 13 juta ini diklaim cocok dipakai untuk aktivitas luar ruangan serupa olahraga panjat tebing. Dok: Coros
Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

Jam tangan Coros Vertix 2S diklaim tahan dipakai dalam kondisi ekstrem semisal olahraga luar ruangan dan aktivitas panjat tebing.


Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

13 hari lalu

Kampus Telkom University di Bandung, Jawa Barat. (Dok.Tel-U)
Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.


Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

15 hari lalu

Panitia membantu peserta difabel selama pelaksanaan UTBK SNBT hari kedua di Universitas Indonesia (UI). Pelaksanaan tes bagi peserta penyandang tunanetra dilaksanakan pada sesi ke-3 di Lab 1105 Fasilkom, Gedung Lama, Kampus UI Depok. Dok. Istimewa
Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.


Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

16 hari lalu

Panitia membantu peserta difabel selama pelaksanaan UTBK SNBT hari kedua di Universitas Indonesia (UI). Pelaksanaan tes bagi peserta penyandang tunanetra dilaksanakan pada sesi ke-3 di Lab 1105 Fasilkom, Gedung Lama, Kampus UI Depok. Dok. Istimewa
Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.


Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

16 hari lalu

Ilustrasi difabel. Shutterstock
Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.


Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

16 hari lalu

Salah satu calon mahasiswa disabilitas saat mengikuti UTBK di Unesa, Kamis (2/5/2024). (ANTARA/HO-Humas Unesa)
Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.


37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

16 hari lalu

Sebuah pesan tertulis di belakang pakaian petugas seleksi  nasional Polri jalur sarjana SIPSS 2024 di komplek Akademi Kepolisian Semarang, Jumat 1 Maret 2024. Polri mengikuti negara negara besar seperti Amerika, Australia dan Inggris yang membuka kesempatan kepada penyandang Disabilitas untuk ikut seleksi ini. TEMPO/Budi Purwanto
37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat