Disabilitas Gerak Rentan Decubitus, Ini Penyebabnya

Kamis, 4 Agustus 2022 09:19 WIB

Ilustrasi Ulkus Dekubitus atau Decubitus. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kondisi ikutan yang wajib diperhatikan penyandang disabilitas gerak adalah tukak tekan atau ulcus decubitus, yaitu luka yang terjadi pada bagian tubuh tertentu lantaran adanya tekanan yang terjadi secara terus menerus di tempat yang sama. Kondisi ini dialami Ridwan Sumantri, 42 tahun, seorang web developer pengguna kursi roda yang mengalami kecelakaan pada 1999. Sejak saat itu, syaraf di daerah sacrum (bokong) Ridwan tak lagi berfungsi dan pria asal Sukabumi ini harus kehilangan fungsi geraknya.

"Waktu itu saya dan keluarga tidak tahu menahu soal medis dan dibawa ke alternatif. Di tempat itu saya ditidurkan di atas papan triplek tanpa bisa bergerak, padahal triplek kan panas, setelah itu muncul decubitus," ujar Ridwan, saat dihubungi Tempo, Selasa 2 Agustus 2022.

Menurut Konsultan Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dari Rumah Sakit Fatmawati, dokter Sara Ester Triatmoko, ulcus decubitus atau tukak tekan terjadi sebagai akibat adanya tekanan terus menerus pada bagian tubuh tertentu yang disebabkan oleh suatu kondisi pasien lantaran mengalami sakit tertentu. Sarah menegaskan, Ulcus Decubitus tidak akan terjadi pada jaringan kulit orang yang sehat.

Dokter dari Divisi Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik, Departemen Bedah ini mencontohkan, pada kasus Ridwan, kondisi tak lagi berfungsinya syaraf tulang belakang dan raibnya fungsi gerak membuat tekanan pada jaringan kulit di bagian Sacrum tidak dapat dikendalikan. Akibatnya tekanan di bagian tersebut terjadi berulang dan merusak jaringan kulit, membentuk luka yang akhirnya sulit disembuhkan.

Sara menjelaskan, terdapat tiga kondisi yang memicu terjadinya decubitus pada seseorang. Pertama, terlalu banyak berbaring sehingga kulit yang mendapat tekanan tidak mendapatkan edaran darah, sehingga kulit mengalami kematian. Kulit yang mati ini di kemudian hari membentuk luka yang sulit disembuhkan.

Advertising
Advertising

Kedua, sering terjadi gesekan pada bagian tertentu yang kemudian hari menyebabkan luka. Contoh kondisi beresiko yang dapat menciptakan gesekan berulang adalah saat penggantian seprai di kamar atau penggantian baju pasien oleh orang lain. "Tiba tiba pasien merosot duduknya saat digantikan baju karena gravitasi, kemudian mengalami gesekan, ini yang dapat menyebabkan luka tanpa disadari dan muncul di kemudian hari," kata Sara.

Kondisi ketiga yang memicu decubitus adalah kelembaban yang berlebihan. Kondisi ini biasa terjadi pada pasien pengguna pampers. Saat pasien buang air kecil, pampers tidak diganti langsung dan daerah yang tertutupi pampers tersebut akan mengalami panas dan lembab berlebihan yang dapat merusak integritas kulit. Rusaknya integritas kulit akan mematikan jaringan yang menyebabkan luka di kemudian hari.

Ulcus Decubitus biasanya terjadi pada daerah tubuh yang khas dengan penampang kulit yang memiliki tonjolan tulang, di antaranya kulit pada tulang Sacrum, di atas tulang Sacrum, kulit di tulang panggul, di tonjolan tulang duduk - biasanya sering terjadi pada pengguna kursi roda dalam waktu yang lama, serta daerah di atas tumit.

Ulcus decubitus berbeda dengan jenis luka lain seperti Abses dan Ganggrene. "Perbedaan yang paling mendasar dari abses, ganggrene dan decubitus adalah penyebab terjadinya. Kalau abses terjadi karena mekanisme pertahanan tubuh yang membentuk kapsul dan di dalamnya terdapat nanah, sementara ganggrene luka yang masih terdapat jaringan kulit mati yang dapat menghambat penyembuhan luka," kata Sara.

Baca juga: Decubitus, Luka yang Sering Dialami Lansia dan Cara Pencegahannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

1 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

2 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

3 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

3 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

4 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

5 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

7 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

10 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

13 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

28 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya