Pemeriksaan Otot Tulang Belakang Kurangi Risiko Bayi dari Kondisi Disabilitas

Selasa, 10 Mei 2022 08:36 WIB

Ilustrasi bayi. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian di Oxford University menunjukkan pantauan genetik sejak awal kehamilan secara nasional dapat mencegah kelahiran 70 bayi dengan kondisi disabilitas setiap tahun. Riset ini dilakukan Oxford University setelah terdapat banyaknya kejadian kelahiran bayi dengan atrofi otot tulang belakang atau spinal muscular atrophy setiap lima hari di Inggris.

Tidak hanya pemantauan saat awal ke hamilan, tes setelah bayi lahir dalam waktu sedini mungkin mampu mencegah terjadinya kasus kelainan otot tulang belakang ini. Profesor bidang Paediatric Neuromuscular Diseases, Laurent Servais yang mendesain penelitian ini menyatakan, kelainan otot tulang belakang pada bayi sering terjadi pada setiap 10 ribu kelahiran.

"Kelainan ini tidak akan berkembang menjadi kondisi disabilitas apabila mendapat penanganan tepat oleh tim medis pediatrti selama bayo belum berusia enam bulan," kata Laurent Servais seperti dikutip dari Irish Miror, Ahad, 8 Mei 2022. Dia sudah meneliti berbagai kasus kelahiran dengan kelainan otot tulang belakang sejak empat tahun lalu di Belgia.

Dari hasil penelitian tersebut, Laurent Servais menyimpulkan pemantauan sejak awal kelahiran terhadap otot tulang belakang bayi dapat mencegah terjadinya kondisi disabilitas. Dan pengecekan yang dilakukan secara bersamaan secara nasional dalam riset Oxford University tadi, berhasil mencegah penambahan jumlah terjadinya kondisi disabilitas pada 15 bayi yang lahir dengan kelainan otot tulang belakang setiap tahunnya.

Menurut Lorent Servais, spinal muscular atrophy pada bayi yang baru lahir disebabkan oleh kelainan genetik yang disebut Survival Motor Neuron 1 atau SMN1. Bayi yang lahir dengan kelainan otot tulang belakang tanpa penanganan yang tepat dan sedini mungkin tidak akan bertahan hingga usianya lebih dari dua tahun.

Advertising
Advertising

Penyebabnya, bayi yang lahir dengan spinal muscular atrophy tanpa penanganan medis yang tepat akan bergantung pada penggunaan ventilator untuk bernapas. Kondisi spinal muscular atrophy yang tidak segera ditangani juga dapat merusak sel saraf otak dan mengganggu perkembangan motorik bayi.

Kelainan motorik ini dapat terlihat ketika bayi berusia tiga bulan. Kelainan motorik tersebut dapat terjadi secara degradatif dan cepat, sebelum bayi berusia enam bulan. Pada beberapa kasus, bayi tidak dapat bertahan hidup kurang dari dua tahun. Kalaupun bertahan, bayi berada dalam kondisi disabilitas dan membutuhkan berbagai peralatan medis yang terus melekat.

Baca juga:
Mengapa Bayi Menangis Sejak Lahir? Pahami 6 Sinyal Tangisan Bayi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

9 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Gerakan yang Tak Dianjurkan Pakar pada Penderita Nyeri Punggung

17 jam lalu

Gerakan yang Tak Dianjurkan Pakar pada Penderita Nyeri Punggung

Spesialis bedah saraf tak menganjurkan penderita nyeri punggung untuk melakukan berbagai aktivitas berikut beserta alasannya.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

18 jam lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

1 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

1 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

2 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

2 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

2 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

3 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

5 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya