Surat Difabel Ukraina untuk Seluruh Penyandang Disabilitas

Sabtu, 19 Maret 2022 09:01 WIB

Warga melihat seorang pria yang tewas dekat sebuah bangunan yang dihancurkan serangan Rusia di Kyiv, Ukraina, 14 Maret 2022. REUTERS/Mikhail Palinchak

TEMPO.CO, Jakarta - The National Assembly of People with Disabilities of Ukraine (NADP) atau Majelis Nasional Penyandang Disabilitas Ukraina meminta dukungan, bantuan kemanusiaan, dan seruan menghentikan perang pada seluruh organisasi penyandang disabilitas di dunia. Permintaan tersebut disampaikan NADP dalam sebuah surat terbuka ke Europian Disability Forum pada 1 Maret 2022.

"Setiap hari, pasukan Rusia dengan sengaja menembaki distrik-distrik permukiman di kota-kota kami. Perempuan dan anak-anak harus berlindung di tempat penampungan agar selamat dari serangan udara," demikian tertulis dalam surat NADP ke European Disability Forum, seperti dikutip dari situs Edf-feph. Surat itu juga menggambarkan bagaimana rakyat Ukraina bertahan hidup di kota-kota yang luluh lantak. Mereka kekurangan air, makanan, dan obat-obatan.

Pada surat yang ditulis di Kiev, ibu kota Ukraina, Majelis Nasional Penyandang Disabilitas Ukraina menceritakan keadaan kota dan kondisi difabel yang kian sengsara karena tak dapat ke mana-mana. Sementara tentara Rusia tetap menyerang penduduk sipil.

Surat tersebut juga menceritakan nasib seorang remaja pengguna kursi roda yang berakhir di ujung senjata lantaran mempertahankan rumah keluarga dan membela ayahnya yang bergabung dengan tentara keamanan. NADP juga menyebut, beberapa atlet paralimpiade Ukraina ikut mengangkat senjata.

"Kami menerima informasi, seorang putra terbunuh di dekat Kiev ketika membela keluarganya, rumahnya. Dia menggunakan kursi roda," demikian tertulis dalam surat itu. Selama bertahun-tahun para difabel dari berbagai negara memperjuangkan hak-hak mereka. Organisasi penyandang disabilitas berpengalaman dalam menegakkan hak-hak tersebut.

Advertising
Advertising

Dalam situasi perang Rusia dengan Ukraina, difabel dan organisasi penyandang disabilitas turut membantu korban perang. Mereka memasok makanan, obat-obatan, membantu di rumah sakit, atau menawarkan perlindungan bagi orang-orang terlantar.

"Kami meminta Anda untuk menjadi suara kami. Dukung kami, sebarkan kebenaran di negara Anda," tulis NADP. "Desak pemerintah Anda untuk bertindak. Sebab sayangnya, beberapa negara masih belum memutuskan untuk membantu Ukraina."

Baca juga:
Cerita WNI Terjebak di Chernihiv Ukraina: Sudah Dekat dengan Maut

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

17 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

2 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya