Difabel Kupu Sutera Mengolah Sutra Jadi Sepatu

Selasa, 15 Maret 2022 09:38 WIB

Produk sepatu Kupu Sutera yang melibatkan penyandang disabilitas dalam proses produksinya. Dok. Instagram Kupu Sutera

TEMPO.CO, Jakarta - Sutra adalah bahan alami benang yang bertekstur halus dan lembut dari kepompong ulat sutra. Benang sutra yang terjalin menghasilkan kain dari serat alami, nyaman, dan mewah. Di tangan para difabel dari industri rumahan Kupu Sutera di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, benang sutra itu menjadi sepatu.

Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Angkie Yudistia mengatakan baru pertama kali melihat proses pembuatan sutra, dari ulat menjadi benang sutra, lalu kain sampai sepatu. "Sepatu berbahan sutra ini langsung aku pakai," tulis Angkie Yudistia saat berkunjung ke gerai Kupu Sutera dalam acara Sinergi Ekonomi Inklusif bersama industri UMKM di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, seperti unggahan di Instagram pada Rabu, 9 Maret 2022.

Perajin Kupu Sutera yang membuat sepatu dan produk sutra lainnya ini melibatkan penyandang disabilitas dalam proses pengolahan, mulai dari hulu hingga ke hilir. Pemilik Kupu Sutera, Arianto Nugroho, 47 tahun, pekerja difabel memiliki pencapaian yang sangat baik dalam setiap tahapan produksi.

"Tidak ada hambatan dalam proses produksi, justru banyak keunggulan di sini," kata Arianto kepada Tempo. "Teman-teman penyandang disabilitas lebih konsentrasi saat bekerja daripada non-difabel. Mereka juga lebih mudah diarahkan."

Kupu Sutera melibatkan pekerja difabel pada semua lini produksi. Mulai dari budidaya ulat sutra, pemintalan kapas sutra, membatik, membuat ecoprint, membuat sepatu, hingga pengemasan. Para penyandang disabilitas dapat mengerjakan produk buatan tangan ini di rumah masing-masing.

Perajin Kupu Sutera sedang mendesain produk. Dok. Kupu Sutera

Advertising
Advertising

"Kami menyediakan pelatihan, peralatan, sampai mesin agar difabel bisa bekerja dari rumah," katanya. Musababnya, salah satu hambatan mereka adalah mobilitas. Maka, pekerjaan ini bisa dilakukan di rumah agar mereka lebih nyaman dan tidak perlu bersinggungan dengan pekerja non-difabel.

Pekerja difabel yang terlibat dalam pembuatan sepatu sutra berasal dari berbagai ragam disabilitas. Beberapa di antaranya adalah penyandang disabilitas fisik daksa, Cerebral Palsy, dan penyandang disabilitas intelektual. Orang tua dari anak berkebutuhan khusus juga ambil bagian dalam proses pembuatan sepatu sutra.

Pada proses budidaya, pekerja difabel dapat menghasilkan sekitar dua sampai enam kilogram kepompong ulat sutra. Sementara proses pemintalan, pekerja difabel dapat menghasilkan dua sampai tiga kilogram benang. Para pekerja difabel memiliki target harian untuk memproduksi kain seperti membatik dan ecoprint.

"Jumlahnya terserah para pekerja disabilitas," ujar Arianto. Biasanya mereka bisa menghasilkan beberapa lembar kain dalam sehari. Dalam mengelola usaha Kupu Sutera dengan menggandeng penyandang disabilitas, dia mengatakan, beberapa tantangan yang dihadapi antara lain modal dan jaringan pemasaran.

Arianto berharap dapat lebih memberdayakan pekerja difabel. Sebab, saat produk buatan mereka dipakai langsung oleh para pembeli, maka itu dapat menambah kepercayaan diri penyandang disabilitas. Arianto adalah seorang non-difabel. Namun dia melihat peluang produksi yang lebih baik dengan melibatkan pekerja difabel.

Pria asal Pasuruan, Jawa Timur itu, mengatakan, setiap penyandang disabilitas memiliki kelebihan masing-masing. Bahkan, menurut Arianto, ada beberapa pekerja difabel yang memiliki keterampilan lebih unggul sebelum bergabung dengan Kupu Sutera. "Jangan melihat kekurangannya karena setiap orang memiliki kelebihan yang berbeda," ujarnya.

Dalam mempekerjakan penyandang disabilitas, Arianto mengidenfikasi dulu ragam disabilitas kemudian menyesuaikan dengan jenis pekerjaan dan produk yang dapat mereka hasilkan. Masyarakat yang tertarik dengan produk Kupu Sutera dapat berkunjung ke gerai dan bengkel Kupu Sutera di Gang Merpati I Perumahan Patal Nomor 9, Sunting Wetan, Sentul, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Baca juga:
Sean Sheila, Label Mode Melibatkan Difabel Hadir di Paris Fashion Week 2022

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

15 jam lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

16 jam lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

19 jam lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

2 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

4 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

7 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

10 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

25 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

28 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya