Hari Perempuan Internasional, Hanya 44 Persen Perempuan Difabel yang Melek Huruf

Rabu, 9 Maret 2022 09:53 WIB

Ilustrasi perempuan menulis. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam memperingati Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret, Komisi Nasional Disabilitas menyampaikan jumlah perempuan difabel yang melek huruf. Angkanya lebih sedikit dibandingkan laki-laki penyandang disabilitas.

Ketua Komisi Disabilitas Nasional Dante Rigmalia mengutip penelitian UNESCO pada 2018 yang menunjukkan tingkat melek huruf di kalangan perempuan penyandang disabilitas adalah 44.5 persen. Sementara laki-laki difabel yang melek huruf sebanyak 60,9 persen. "Penyebab kondisi ini adalah stigma dan pembatasan sosial," kata Dante Rigmalia dalam acara 'Mendobrak Bias dan Mewujudkan Kesetaraan Gender' yang diinisiasi oleh KSI X Change pada Selasa, 8 Maret 2022.

Berdasarkan beberapa penelitian, Dante menjelaskan, halangan utama perempuan disabilitas mendapatkan haknya secara penuh dan setara adalah stigma negatif dari lingkungan sekitarnya. Dampak stigma ini juga terjadi pada perempuan disabilitas di Indonesia yang empat hak spesifiknya sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

"Stigma dalam masyarakat mengakibatkan potensi perempuan disabilitas tertutup," kata Dante. Tidak hanya kehilangan hak, stigma tersebut juga mengakibatkan perempuan disabilitas mengalami kerentanan berkali lipat. Hambatan budaya dan diskriminasi membuat situasi kian rumah dan mempersempit kemungkinan perempuan penyandang disabilitas mendapatkan pekerjaan dengan upah yang layak.

Dante Rigmalia juga mengutip penelitian Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan atau KOMPAK pada 2021 yang menyebutkan, stigma membuat perempuan difabel mendapatkan upah lebih rendah dibandingkan laki-laki penyandang disabilitas. Dengan berbagai temuan itu, artinya masih banyak tantangan bagi perempuan difabel dan menjadi pekerjaan rumah di setiap peringatan Hari Perempuan Internasiona.

Advertising
Advertising

Staf Ahli Menteri dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas, Vivi Yulaswati mengatakan, pengarusutamaan kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial menjadi tantangan besar. Dia mencontohkan, masih banyaknya perempuan Indonesia, baik yang disabilitas maupun non-difabel, bekerja di sektor informal. Pekerjaan di sektor informal ini membawa beban dan risiko tersendiri.

"Terutama isu keamanan dan kesejahteraan yang menjadi beban dan risiko bagi para perempuan di sektor informal ini," katanya. Lantaran banyaknya tantangan dalam pengarusutamaan kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial, Indonesia masih memiliki indeks inklusi yang rendah. Menurut dia, secara global Indonesia masih berada di peringkat 125.

Baca juga:
Hari Perempuan Internasional Ini 5 Masalah Penting Kesehatan Wanita

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

45 menit lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

1 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

1 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

3 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

3 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

4 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

5 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

6 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

6 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

6 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya