Juru Bicara Satgas Covid-19 Sosialisasikan Omicron dalam Bahasa Isyarat

Senin, 6 Desember 2021 09:39 WIB

Jarum suntik medis dan botol terlihat di depan teks Omicron (B.1.1.529): SARS-CoV-2 di latar belakang. (ANTARA/Pavlo Gonchar/SOPA Images via Reuters)

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Satgas Covid 19 dan Duta Perubahan Perilaku, dokter Reisa Broto Asmoro mensosialisasikan Covid-19 varian Omicron kepada penyandang disabilitas di Hari Disabilitas Internasional. Rasia menyampaikan mutasi baru virus corona itu dengan menggunakan bahasa isyarat yang dibantu oleh juru bahasa isyarat.

SARS Cov-2 sudah berubah atau bermutasi menjadi beberapa varian. Beberapa waktu lalu kita mengenal Covid-19 varian Alpha, Delta, Gamma, Lambda, dan kini Omicron. "Banyak yang belum kita ketahui tentang varian ini. Apakah virusnya semakin ganas, mematikan, atau melemah," kata Reisa saat menjawab pertanyaan dari seorang insan Tuli bernama Wilma, dalam konferensi pers secara virtual, Jumat 3 Desember 2021.

Dalam penjelasan Reisa melalui juru bahasa isyarat, Innova dan Siti Rodiah, varian Omicron pertama kali tercatat pada 24 November 2021 oleh ilmuwan di Afrika Selatan. Menurut laporan tersebut, Covid-19 varian Omicron memiliki karakter berbeda dibandingkan mutasi sebelumnya. Dua hari setelah pencatatan tadi, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan Omicron masuk varian yang menjadi perhatian atau Variant of Concern (VOC).

Kendati bermutasi, cara mencegah infeksi Covid-19 varian Omicron tetap sama, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Menurut Reisa, protokol kesehatan itu merupakan "tameng" terbaik untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Virus corona berpotensi menular saat terjadi kerumunan, posisi antar-individu dalam jarak dekat, dan tanpa masker. Saat ini, menurut Reisa, Indonesia berada dalam status kasus yang terkendali. "Kita semua ingin memelihara kondisi yang terkendali ini," kata Reisa.

Advertising
Advertising

Selama libur Natal dan tahun baru, pemerintah telah menerbitkan aturan melarang masyarakat mudik, menerapkan protokol kesehatan ketat di manapun berada, termasuk di tempat ibadah, fasilitas umum, destinasi wisata, dan lainnya.

#pakaimasker #jagajarak #cucitanganpakaisabun #hindarikerumunan #vaksinasicovid-19

Baca juga:
Cegah Omicron, Rumah Sakit Swasta Gaet Laboratorium Kementerian Kesehatan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya