Profil 7 Anggota Komisi Nasional Disabilitas

Jumat, 3 Desember 2021 07:23 WIB

Presiden Joko Widodo memimpin pengucapan sumpah jabatan Ketua Mahkamah Agung (MA) terpilih Muhammad Syarifuddin di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 30 April 2020. Muhammad Syarifuddin resmi dilantik sebagai Ketua MA periode 2020-2025 menggantikan Hatta Ali yang memasuki pensiun. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/POOL

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo melantik tujuh anggota Komisi Nasional Disabilitas di Istana Negara pada Rabu, 1 Desember 2021. Mereka terdiri atas empat komisioner dengan disabilitas dan tiga komisioner non-non-difabel.

Para anggota Komisi Nasional Disabilitas akan menjabat selama lima tahun ke depan. Komisi Nasional Disabilitas terbagi dalam empat sub-tugas, yakni monitoring, analisa dan evaluasi, pemberdayaan, dan koordinasi antar-lembaga. Berikut profil para komisoner yang berhasil dihimpun Tempo.

  1. Dante Rigmalia
    Dante menjabat sebagai Ketua Komisi Nasional Disabilitas sekaligus anggota. Dia seorang pendidik dan konsultan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus di area gangguan belajar (learning disability). Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia cabang Buah Batu, Bandung, Jawa Barat, ini memiliki multi-disabilitas berupa disabilitas pendengaran atau Hard of Hearing (HOH) dan disklesia.

    Dante menyelesaikan pendidikan D2 PGSD di IKIP Bandung pada 1994. Kemudian pada 2000 menyelesaikan S1 jurusan matematika di Universitas Pasundan. Pada 2007, dia menyelesaikan S2 dalam Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

    Semangatnya yang besar untuk pendidikan dan mendukung pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus mendorongnya mengikuti program Courses The International Summer School, Special Needs Education di University of Oslo–Norway pada 2011. Setahun kemudian, dia menyelesaikan pendidikan doktoral pada program studi bimbingan dan konseling di Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

    Sekarang, Dante menjadi instruktur pelatihan di Cipta Aliansi Edukasi Indonesia untuk program penanganan anak berkebutuhan khusus bagi para guru, dan orang tua. Dia juga menjadi pemerhati dalam memahami dan mendidik anak berkebutuhan khusus.

    Selanjutnya: Fatimah Asri Muthmainah
    <!--more-->
  2. Fatimah Asri Muthmainah
    Perempuan kelahiran Rembang, Jawa Tengah, ini adalah aktivis yang merintis gerakannya dari organisasi penyandang disabilitas Multi Karya Rembang (DMKR). Saat berumur 20 tahun, Fatimah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan di kehilangan kedua tangannya.

    Fatimah berasal dari keluarga santri Nahdatul Ulama. Dia mengelola sebuah sebuah pesantren di Lasem, milik kedua orang tuanya. Dia memiliki jaringan yang cukup baik di kalangan santri dan kiai NU, seperti Gus Baha, Gus Mus, dan pemuka agama lainnya. Fatimah juga berkontribusi dalam menyusun buku Fiqih Disabilitas bersama Bahrul Fuad yang kini menjadi anggota Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan.

    Dalam mengembangkan organisasi DMKR, Fatimah memberdayakan sekaligus mengadvokasi perempuan dan anak disabilitas. Saat ini Fatimah juga menjabat sebagai ketua Fatayat NU Rembang dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia di Rembang. Kiprah penerima Gender Champion dari Pemerintah Kabupaten Rembang, ini juga dapat dilihat dari organisasi Jaringan Kawal Jawa Tengah Inklusi atau Jangka Jati, yang meneliti sekaligus menemukan faktor penghambat penyandang disabilitas dalam vaksinasi Covid-19.

    Selanjutnya: Jona Aman Damanik
    <!--more-->
  3. Jona Aman Damanik
    Jona Aman Damanik adalah aktivis difabel yang aktif dalam dunia advokasi dan literasi isu disabilitas bagi masyarakat non-difabel. Jona pernah menggawangi pembentukan media khusus isu disabilitas, Majalah Difa bersama Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), Aria Indrawati pada 2010.

    Mantan karyawan di perusahaan penanaman modal asing Jepang pada 2014 bersama International Labour Organisation (ILO) dan Dewan Pers juga membuat pedoman pemberitaan ramah disabilitas bagi jurnalis pada. Pada 2018, Jona mendirikan Institut Inklusif Indonesia yang bertujuan mengupayakan, mewujudkan, dan merawat cara pandang dunia yang inklusif. Dalam dua tahun terakhir, pria yang mengalami ketunanetraan di usia 35 tahun ini berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dalam pengadaan alat bantu bagi penyandang disabilitas.

    Menurut seorang rekannya, mantan Direktur Eksekutif SIGAB, Joni Yulianto, Jona adalah pribadi yang terbuka, namun tegas dalam mempertahankan ide untuk sebuah praktik baik. Pria yang terdiagnosa glaukoma ini juga aktif menyusun indikator kebutuhan alat bantu disabilitas seluruh Indonesia bersama WHO dalam program RATA.

    Selanjutnya: Rachmita Harahap
    <!--more-->
  4. Rachmita Harahap
    Rachmita Maun Harahap lahir sebagai Insan Tuli di Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan. Dia menempuh pendidikan S1 di Fakultas Arsitektur Universitas Mercubuana, kemudian lanjut jenjang S2 dan S3 di Institut Teknologi Bandung. Rachmita bergelar doktor bidang desain dan menjadi salah satu dosen di Universitas Mercubuana.

    Pada 1994, Rachmita menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia atau Gerkatin. Di 2000, Rachmita mendirikan Organisasi Penyandang Disabilitas bernama Sejira. Saat mengajar, Rachmita tetap menggunakan bahasa verbal dan sarana multimedia kepada para mahasiswanya.

    Dia baru menggunakan bahasa isyarat bila bertemu dengan mahasiswa Tuli. Saat ini, Rachmita terus memperjuangkan hak penyandang disabilitas pendengaran, khususnya akses dalam bahasa isyarat di masyarakat non-difabel. Dia juga berperan mengadvokasi kriteria pengadaan alat bantu dengar yang sesuai dengan kebutuhan insan Tuli.

    Selanjutnya: Eka Prastama Widyanta dan Kikin Purnawirawan Tarigan Sibero
    <!--more-->
  5. Eka Prastama Widyanta
    Eka seorang non-difabel yang aktif dalam organisasi pemberdayaan disabilitas. Pria kelahiran Salatiga, Jawa Tengah, ini mengabdikan dirinya untuk memperjuangkan hak anak di berbagai daerah di Indonesia. Dia berkecimpung di organisasi Christian Blind Mission (CBM). Eka mengadvokasi berbagai isu disabilitas terkait hak anak dari Sumatra hingga Nusa Tenggara Timur. Selain hak anak, Eka Prastama berkolaborasi dengan lembaga JAI, Postera dan Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) untuk pengadaan alat bantu bagi penyandang disabilitas.

  6. Kikin Purnawirawan Tarigan Sibero
    Kikin Purnawirawan Sibero adalah anggota Komisi Nasional Disabilitas non-difabel. Dia menjabat Wakil Ketua Organisasi Masyarakat Serikat Rakyat Indonesia atau Serindo sekaligus Mantan Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Saat ini, Kikin juga menjabat sebagai Ketua Pakar Pemuda Katholik.

    Memiliki cerita hidup yang cukup unik, Kikin pernah menjadi seorang disabilitas wicara hingga umur 7 tahun lantaran didiagnosa Speech Impadement karena ketiadaan langit-langit mulut. Kikin harus menjalani terapi wicara pasca-operasi rekonstruksi langit-langit mulut.

    Pendiri Organisasi Yasadhana Indonesia ini menempuh pendidikan S1 dan S2 di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB). Di Yasadhana Indonesia, Kikin memberdayakan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan lingkungan hidup agar tidak merambah atau merusak alam.

    Selanjutnya: Deka Kurniawan
    <!--more-->
  7. Deka Kurniawan
    Wakil Ketua Komisi Nasional Disabilitas ini adalah Direktur Eksekutif Cagar Foundation yang menangani anak dengan autisme. Melalui Rumah Autis, Deka menangani sekitar 220 anak dengan autisme di beberapa daerah, seperti Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor, Karawang, dan satu sekolah inklusi bernama Sakura. Lembaga ini berperan menjembatani kebutuhan terapi sekaligus pendidikan bagi anak dengan autisme maupun anak berkebutuhan khusus dari ragam disabilitas lain yang kurang mampu.

    Bersama istrinya, Laili Ulfiati dan dua terapis muda, Ismunawaroh dan Henny Ma'rifah, pada 9 Desember 2004, Rumah Autis mulai memberikan layanan berupa terapi. Pria dengan latar belakang pendidikan filsafat ini pada mulanya tergerak di bidang advokasi disabilitas karena biaya terapi anak dengan autisme dia anggap cukup mahal.

Baca juga:
Jokowi Lantik 7 Anggota Komisi Nasional Disabilitas

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

19 jam lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

23 jam lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

2 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

4 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

6 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

7 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

10 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

26 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

29 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya