56 Seniman Difabel Mancanegara Terlibat Jogja International Disability Arts 2021

Jumat, 29 Oktober 2021 15:05 WIB

Jogja International Disability Arts Biennale 2021 dengan judul Rima Rupa. Foto: Instagram Jogja Disability Acts

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 56 seniman dengan disabilitas dari mancanegara berpartisipasi dalam Jogja International Disability Arts Biennale 2021 di Galeri RJ Katamsi, Institut Seni Indonesia Jogjakarta. Pameran seni ini berlangsung mulai 18 Oktober hingga 30 Oktober 2021.

"Jogja Disability Arts adalah sebuah organisasi seni dengan misi mewujudkan partisipasi penuh dan kesamaan kesempatan disabilitas dalam bidang seni budaya di tingkat nasional dan internasional," tulis Syukri Budi Darma, Ketua Pelaksana Jogja International Disability Arts Biennale 2021 dalam keterangan tertulis, Kamis 28 Oktober 2021.

Terdapat 95 karya seni dari seniman indonesia, Korea, Amerika, Inggris, Australia, Filipina dan Afrika Selatan yang dipamerkan di Galeri RJ Katamsi. Karya seni tersebut dibuat para penyandang disabilitas dari ragam disabilitas fisik dan Rungu. Beberapa seniman dari ragam disabilitas fisik yang terlibat dalam pameran ini berasal dari asosiasi pelukis dengan mulut atau kaki yang bergabung dalam Association of Mouth and Foot Painting (AMFPA).

Setiap seniman diminta mengikutsertakan dua sampai tiga karya seni mereka. Jenis karya seni terbanyak dalam pameran ini adalah lukisan dari berbagai aliran. Lantaran diselenggarakan saat pandemi, setiap seniman diminta mengirimkan repro hasil karya mereka ke panitia Jogja Disability Arts (JDA). "Karena pandemi ini pula, pameran akhirnya harus diadakan secara hybrid. Ada yang secara online, ada yang offline," kata pelukis mulut profesional, Faisal Rusydi.

Bagi penikmat seni yang ingin melihat pameran secara langsung atau offline, JDA mensyaratkan pendaftaran secara daring dulu. Pendaftaran kunjungan secara langsung dapat dilakukan melalui situs resmi Jogja International Disability Arts Biennale 2021.

Advertising
Advertising

Pertimbangan utama pameran seni tidak dapat dikunjungi secara langsung adalah perilaku jaga jarak yang tetap harus diterapkan dalam ruang pameran. "Walaupun galeri RJ Katamsi besar dan lapang, tetap ada kapasitas yang harus diukur untuk social distancing," kata Faisal.

Faisal dan Syukri berharap proses dan pertimbangan kurasi dapat dilakukan para kurator dengan objektif. Tidak ada kurasi karena rasa kasihan. "Kalau memang kurator menganggap hasil karya kurang baik menurut versi mereka, tidak apa-apa tidak dikurasi. Jadi, mohon perhatikan hasil karya seninya, bukan karena disabilitas," tutur Faisal.

Baca juga:
Jogja International Disability Arts Biennale 2021 Dibuka, Temanya Rima Rupa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

1 hari lalu

Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

Seniman Bali menggelar pameran lukisan tentang perempuan Batak untuk mewujudkan janji kepada mendiang suaminya.

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

1 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

4 hari lalu

Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

Pada kekaryaan pameran ini menurut Rifky, keduanya menemukan nilai artistik melalui kerja bersama di studio.

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

4 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

4 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

6 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

7 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

13 hari lalu

Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

Upacara pelepasan jenazah AD Pirous akan digelar di Aula Timur ITB pada pukul 10 pagi, untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Cibarunai, Bandung.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

22 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

26 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya