Sebab Penyandang Disabilitas Kerap Tidak Diterima di Sekolah Kedokteran

Jumat, 1 Oktober 2021 09:52 WIB

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Rendahnya penyerapan mahasiswa penyandang disabilitas di bidang ilmu pengetahuan alam, khususnya kedokteran, tidak hanya disebabkan hambatan fisik. Peneliti dari Bandung Independent Living Center (BILIC), Yuyun Yuningsih mengatakan, rendahnya serapan mahasiswa difabel di bidang kedokteran karena hambatan non-fisik berupa aturan yang melarang penyandang disabilitas mengambil pendidikan di bidang IPA.

"Ini karena stigma yang meng-underestimate penyandang disabilitas. Mereka dianggap tidak mampu belajar di sekolah kedokteran, mereka dianggap hanya pantas untuk menempuh pendidikan di sekolah luar biasa saja," kata Yuyun Yuningsih dalam webinar berjudul "Membangun Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas dalam Pembahasan Rancangan Undang-undang Pendidikan kedokteran" yang diselenggarakan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), Kamis 30 September 2021.

Selain dinilai hanya mampu mengenyam pendidikan di sekolah luar biasa, penyandang disabilitas juga selalu dianggap hanya pantas sebagai pasien. "Karena penyandang disabilitas dinilai sebagai pihak yang menerima tindakan rehabilitasi medik," kata Yuyun.

Faktor selanjutnya yang membuat penyandang disabilitas terhambat menempuh pendidikan kedokteran adalah aturan bahwa calon mahasiswa kedokteran harus sehat jasmani dan rohani atau "sempurna". Dokter dianggap sebagai profesi yang sakral karena berkaitan dengan keselamatan nyawa orang lain, sehingga butuh fisik yang sempurna.

Pandangan di lapangan yang banyak menganggap bahwa SMA luar biasa tidak berkualitas dan memiliki siswa yang berkompeten juga menjadi salah satu penyebab. "Sekolah luar biasa dianggap sebagai tempat penitipan saja untuk penyandang disabilitas," kata Yuyun.

Advertising
Advertising

Stigma yang terjadi di masyarakat seharusnya mulai dihapus. Pandangan terhadap individu dengan disabilitas, menurut Yuyun, harus diubah. Musababnya, pada kenyataannya ada individu dengan disabilitas yang menjadi dokter. Pertama, Dokter Gigi Juniati Effendi yang menyandang disabilitas pendengaran. Kedua, dokter gigi Romi Syofpa Ismail yang menyandang disabilitas fisik kursi roda.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai keadilan Sejahtera yang mengurus beleid pendidikan kedokteran ini, Ledia Hanifa Amaliah menyatakan, saat ini draf RUU Pendidikan Kedokteran sudah disepakati dan hampir jadi. Untuk menampung aspirasi penyandang disabilitas mengenai ketersediaan aksesibilitas dalam pendidikan kedokteran, Ledya menyarankan difabel langsung mengusulkan aspirasi tersebut ke dalam pasal di draf terakhir RUU Pendidikan kedokteran.

"Masukkan ke dalam pasal di draft terakhir melalui pemerintah dan sambil diusulkan ke fraksi-fraksi," kata Ledia. Cara ini supaya aspirasi tersebut bisa masuk ke pemerintah dan diusulkan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kementerian Kesehatan.

Baca juga:
51 Calon Anggota Komisi Nasional Disabilitas yang Lolos Seleksi Kualitas

Berita terkait

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

2 jam lalu

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembubaran dan penganiayaan mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) yang sedang doa Rosario.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

11 jam lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

12 jam lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

14 jam lalu

Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Warga Kampung Poncol, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan membubarkan ibadah rosario sejumlah mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Baca Selengkapnya

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

17 jam lalu

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

Unair menerima kuota KIP Kuliah sebanyak 660 mahasiswa pada 2023.

Baca Selengkapnya

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

18 jam lalu

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah membaca doa rosario dibubarkan dan dianiaya warga

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Harus Punya Keinginan Maju

19 jam lalu

Kemendikbud: Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Harus Punya Keinginan Maju

Kemendikbud mendorong penerima KIP Kuliah untuk maju dan berkembang.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute: Pengeroyokan Mahasiswa Katolik di Pamulang Wujud Lemahnya Ekosistem Toleransi

19 jam lalu

SETARA Institute: Pengeroyokan Mahasiswa Katolik di Pamulang Wujud Lemahnya Ekosistem Toleransi

Warga Kampung Poncol, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) membubarkan mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah doa rosario

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel Tepis Pembubaran Mahasiswa UNPAM karena Ibadah Doa Rosario

20 jam lalu

Warga Tangsel Tepis Pembubaran Mahasiswa UNPAM karena Ibadah Doa Rosario

Warga Tangsel mengklaim pembubaran terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) tidak terkait dengan ibadah doa rosario yang sedang berlangsung

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

20 jam lalu

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

Keempat mahasiswa Unair itu diumumkan menjadi juara pertama dalam kompetisi Industrial Skills Event (ISE).

Baca Selengkapnya