Ni Nengah Widiasih: Semoga Medali Saya Jadi Motivasi di Paralimpiade Tokyo

Jumat, 27 Agustus 2021 07:52 WIB

Atlet powerlifting Indonesia Ni Nengah Widiasih menunjukkan medali perak yang diraihnya dalam nomor powerlifting putri 41 kg Paralimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Jepang, Kamis 26 Agustus 2021. Ni Nengah berhasil meraih peringkat kedua dengan angkatan terbaik 98 kg, sementara medali emas diraih atlet asal China, Guo Lingling, dan medali perunggu diraih atlet asal Venezuela, Clara Sarahy Fuentes. REUTERS/Molly Darlington

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet yang pertama menyumbang medali untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2021, Ni Nengah Widiasih berharap medali perak yang dia raih dalam cabang olahraga angkat besi dapat memotivasi rekan-rekannya yang tengah berlaga.

"Bagi teman-teman yang akan bertanding, semoga medali saya dapat menjadi motivasi untuk terus berjuang. Semoga merah putih berkibar sebanyak-banyaknya di Tokyo," ujar Ni Nengah Widiasih dalam rekaman suara yang dikirimkan National Paralympic Committee atau NPC Indonesia kepada para wartawan, Kamis 26 Agustus 2021.

Widi -begitu perempuan asal Bali ini biasa dipanggil, sangat senang karena berhasil memenuhi target pribadi untuk memperbaiki rankingnya. Dalam ajang paralimpiade sebelumnya di Rio de Janeiro, Widi menyabet medali perunggu dengan total angkatan sebanyak 95 kilogram. "Bangga dan senang sekali karena sesuai target pribadi, meski harus mengakui Cina kuat sekali," kata Widi.

Atlet powerlifting Indonesia Ni Nengah Widiasih menunjukkan medali perak yang diraihnya dalam nomor powerlifting putri 41 kg Paralimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Jepang, Kamis 26 Agustus 2021. Ni Nengah berhasil meraih peringkat kedua dengan angkatan terbaik 98 kg, sementara medali emas diraih atlet asal China, Guo Lingling, dan medali perunggu diraih atlet asal Venezuela, Clara Sarahy Fuentes. ANTARA FOTO/HO-NPC Indonesia

Pada kesempatan itu, Ni Nengah Widiasih menyampaikan harapannya kepada pemerintah agar tidak membedakan penghargaan bagi atlet difabel dengan non-difabel. Menurut dia, selama ini para atlet disabilitas juga bekerja keras dan berlatih dalam waktu yang sangat lama.

Dalam Paralimpiade Tokyo 2021, Widi melakukan angkatan seberat 98 kilogram di angkatan pertama dan ketiga. Sementara peraih medali emas dari Cina, Guo Ling Ling memecahkan rekor dunia kelas 41 kilogram dengan angkatan 109 kilogram, dan peraih medali perunggu oleh lifter Venezuela, Clara Sarahy Munasterio dengan angkatan 97 kilogram.

Advertising
Advertising

Indonesia mengirimkan 23 atlet difabel dalam ajang Paralimpiade Tokyo yang berlangsung 22 Agustus hingga 5 September 2021. National Paralympic Committee atau NPC Indonesia yang menaungi para atlet ini menargetkan kontingen Indonesia dapat membawa pulang satu medali emas.

Baca juga:
Ni Nengah Widiasih: dari Lomba Cerdas Cermat, Lalu Kecantol di Angkat Berat

Berita terkait

Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

1 hari lalu

Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

Jam tangan Coros Vertix 2S diklaim tahan dipakai dalam kondisi ekstrem semisal olahraga luar ruangan dan aktivitas panjat tebing.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

3 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

4 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

5 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

6 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

6 hari lalu

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024, diangkat sebagai simbol kebebasan danrepresentasi alegori Republik Prancis.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

6 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

7 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

9 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

12 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya