Sebab Website Perlu Terakses Penyandang Disabilitas

Senin, 9 Agustus 2021 10:42 WIB

Ilustrasi difabel. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak semua situs atau website dapat dibaca oleh penyandang disabilitas, terutama disabilitas yang menerapkan cara berbeda dalam menggunakan komputer atau ponsel. Sebab itu, pembuat website sebaiknya mengetahui prinsip dan metode membuat situs yang dapat diakses semua pengguna dengan berbagai latar kemampuan.

Pendiri organisasi Sasana Inklusi dan Gabungan Advokasi Difabel, Joni Yulianto mengatakan ada empat prinsip sebuah website dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas. "Prinsip ini dikenal dengan web accessibility. Ini penting diketahui oleh mereka yang bergerak di bidang web developer, edukator, dan yang bergerak di bidang digital," ujar Joni Yulianto dalam YouTube berjudul 'Web Accessible 2' pada Sabtu, 7 Agustus 2021.

Konsorsium www atau World Wide Web Consortium (W3C) mengenalkan prinsip website terakses lantaran terdapat satu miliar penduduk dunia yang mengalami kondisi disabilitas. Dari jumlah itu, lebih dari 80 persen adalah pengguna internet aktif.

Pertimbangan tersebut membuat W3C menyediakan panduan pembuatan web terakses yang disebut Web Content Accessibility GuideLines (WCAG). Panduan yang telah mendapatkan ISO 40500 itu dapat diakses di www.w3.org.

Accessibility Strategy and Technology Specialist di W3C, Shadi Abou-Zahra mengatakan aksesibilitas dalam sebuah situs berarti memberikan akses kepada penyandang disabilitas agar dapat menggunakan teknologi dan website secara mandiri dan setara. Idealnya, situs dilengkapi aksesibilitas bagi pengguna dengan kemampuan gerak, kemampuan mendengar, kemampuan melihat, serta kemampuan menyerap informasi yang berbeda.

Advertising
Advertising

"Teknologi aksesibilitas pada situs memungkinkan seseorang yang mengoperasikan ponsel atau komputernya tidak dengan tangan, yang tidak dapat mendengar suara, yang menyerap informasi secara berbeda, atau orang yang tidak dapat melihat barisan tulisan atau gambar dari piranti teknologinya tetap memiliki cara dalam membaca, mengeksplorasi dan memahami apa sajian yang tersedia dalam website," kata Shadi Abou-Zahra. Kendati dibuat untuk kepentingan penyandang disabilitas, situs terakses tetap dapat digunakan oleh pengguna non-disabilitas.

Lantaran itu, situs yang terakses tidak hanya dibaca oleh pengguna non-disabilitas, tetapi juga penyandang disabilitas. Pembuatan website yang terakses dan penyertaan teknologi aksesibilitas dalam situs jangan sampai menggangu kinerja laman itu sendiri.

Baca juga:
SAPDA Rilis Buku Panduan Membuat Konten Terakses Difabel

Berita terkait

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

12 jam lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

1 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

2 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

2 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

2 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

4 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

6 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

9 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

11 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya