Tips Isolasi Mandiri untuk Pasien Covid-19 Tunanetra

Senin, 2 Agustus 2021 09:03 WIB

Pasien Covid-19 menjalani isolasi di rumah isolasi terpusat Bekasi Berantas Pendemi (Berani) di kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 28 Juli 2021. Sebanyak 660 tempat tidur untuk pasien dan nakes disiapkan pemerintah daerah setempat untuk dijadikan tempat isolasi mandiri. tempat ini disediakan untuk buruh pabrik dikawasan kabupaten Bekasi. Rumah isolasi terpusat ini disiapkan untuk memberikan tempat yang terkontrol agar pasien covid 19 dapat dipantau oleh tenaga kesehatan yang memadai. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pasien Covid-19 tunanetra dapat menjalani isolasi mandiri dengan tetap memperhatikan beberapa hal penting. Seorang penyintas Covid-19, Juwita Maulida berbagi tips bagi difabel Netra saat menjalani isolasi mandiri.

Juwita positif Covid-19 pada Juli 2021. Dia menjalani isolasi mandiri selama dua pekan dan mempersiapkan diri dengan berbagai peralatan pemantau kesehatan, seperti termometer, oximeter, oksigen, dan lainnya.

"Yang pertama, jangan menyangkal gejala Covid-19 yang terasa," kata Juwita kepada Tempo, Ahad 1 Agustus 2021. Musababnya, ada orang yang mengalami gejala Covid-19, namun mengira dia hanya masuk angin atau radang tenggorokan biasa.

Apabila sudah demam, flu atau batuk, menurut dia, segera lakukan tes Covid-19, misalkan swab antigen atau PCR. Setelah mendapatkan hasil tes, segera konsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat. "Saat inilah seorang penyandang disabilitas harus memiliki caregiver atau asisten kemandirian yang dapat dipercaya untuk mendampingi dan mengantarkannya ke dokter," kata Juwita.

Sama halnya dengan pasien Covid-19 lain yang melakukan isolasi mandiri, penyandang disabilitas juga perlu menyiapkan peralatan kesehatan pendukung, seperti termometer, oximeter, dan oksigen bila saturasi terdeteksi di bawah 94 persen.

Advertising
Advertising

"Bagi saya yang merupakan disabilitas Netra, saat membaca alat-alat tersebut dapat dilakukan dengan cara menghubungi teman lewat video call," kata Juwita. "Mereka membacakan angka-angka yang tertera pada peralatan tersebut."

Juwita menyebutkan, difabel Netra yang sedang isolasi mandiri juga harus mematikan ketersediaan kuota internet atau pulsa untuk berkomunikasi, seperti melakukan video call dengan orang yang dipercaya. Komunikasi secara intens ini bertujuan memantau kondisi pasien Covid-19 dan mendapatkan pendampingan yang cepat jika membutuhkan atau terjadi sesuatu.

Apabila mengalami penurunan saturasi oksigen, pasien Covid-19 tunanetra dapat melakukan gerakan yang berfungsi sebagai pertolongan pertama sampai caregiver datang membawanya ke rumah sakit. Salah satunya adalah gerakan prone positioning atau proning yang biasa digunakan tenaga kesehatan ketika memberikan pertolongan pertama kepada pasien acute respiratory distress.

"Kemarin saya dituntun seorang perawat melalui video call untuk melakukan proning," kata Juwita. Gerakan proning dilakukan berbaring ke samping atau tengkurap dengan dada diganjal bantal. Kemudian duduk dengan kaki lurus dan punggung diganjal bantal. Setelah mempraktikkan proning, saturasi oksigen Juwita perlahan naik dan bertahan di level 94 persen.

Komunikasi lewat video call untuk tuntunan mengatasi kondisi kritis itu sebaiknya hanya kepada beberapa orang. Musababnya, menurut dia, bila terlalu banyak berkomunikasi dengan beberapa orang lewat ponsel, maka kadar oksigen dalam tubuh dapat terbuang sia-sia. "Ketimbang banyak bicara, lebih baik tenaga yang tersisa disalurkan untuk melatih pernapasan," ucapnya.

Jika kondisi tidak kunjung membaik, Juwita menyarankan segera menghubungi pendamping untuk membawa ke rumah sakit terdekat. Lakukan langkah kesehatan yang disarankan oleh dokter dengan menerapkan protokol kesehatan. "Jangan bertindak berdasarkan inisiatif sendiri dari sumber informasi yang tidak jelas," kata Juwita seraya menceritakan seorang kawan yang hanya minum air kelapa selama isolasi mandiri dan akhirnya kondisinya menurun.

#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker #DiamdiRumah

Baca juga:
Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Happy Hypoxia pada Pasien Covid-19

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

4 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

4 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

6 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

11 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

13 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

29 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

33 hari lalu

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Baca Selengkapnya

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

47 hari lalu

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

Pada bulan Ramadan ini pesanan Al-Quran braille di Yayasan Raudlatul Makfufin sudah mencapai 300 set.

Baca Selengkapnya

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

7 Maret 2024

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

29 Februari 2024

Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

Beasiswa Australia Awards 2025 kini sudah dibuka. Tersedia untuk S2 dan S3 dan kursus singkat.

Baca Selengkapnya