Zhang Hong, Tunanetra Asia Pertama yang Menaklukkan Gunung Everest

Rabu, 23 Juni 2021 08:00 WIB

Gunung Everest. mountain7.com

TEMPO.CO, Jakarta - Zhang Hong, 46 tahun, warga negara Tiongkok, menjadi tunanetra pertama di Asia yang berhasil menaklukan gunung tertinggi dunia, Gunung Everest. Zhaang Hong menadaki gunung karena terinspirasi sosok disabilitas Netra, Erik Weihanmayer, yang 20 tahun lalu berhasil mencapai puncak Gunung Everest.

"Tantangan terbesar adalah cuaca, pemandu saya terus memberi tahu saya tentang kondisi di saya. Tetapi yang saya rasakan hanyalah ketakutan," ujar Zhang Hong seperti dikutip dari situs The World, Senin 21 Juni 2021. Menurut pemandu bernama Qiangzi, cuaca di Gunung Everest mengalami perubahan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Suhu dan kecepatan angin berubah drastis dalam waktu sehari.

Zhang Hong menyadari medan yang bakal ditempuh tidak mudah. Dia berolahraga secara intensif selama beberapa tahun sebelum mendaftarkan diri untuk ekspedisi ke Gunung Everest. Pria yang berprofesi sebagai pemijat di sebuah rumah sakit di Cina, ini berlatih dengan membawa beban berat setiap hari sambil menaiki 100 anak tangga di tempatnya bekerja.

Selama menuju puncak Gunung Everest, Zhang Hong selalu berkomunikasi dengan Qiangzi. Tantangan terberat mereka adalah saat harus berbicara dalam tingkat oksigen yang rendah selama 13 jam. "Saya tidak tahu di mana langkah saya selanjutnya dan saya tidak tahu kondisi esnya," kata Zhang.

Salah satu keuntungan menjadi pendaki gunung tunanetra, menurut Zhang, dia tidak terlalu khawatir dengan bahaya di sekelilingnya. Pendaki dengan disabilitas netra lebih mengkhawatirkan jarak dan waktu yang terasa tiada berujung.

Advertising
Advertising

"Bahkan saya tidak percaya ketika pendamping mengatakan kami sudah berada di puncak Gunung Everest," kata Zhang. Musababnya, sepanjang perjalanan, pendamping dan pemandu hanya memberitahu Zhang tentang waktu dan durasi perjalanan. Sementara dia merasa tak kunjung sampai ke tujuan.

Zhang Hong adalah seorang peserta ekspedisi Gunung Everest yang kisah dan perjalanannya didokumentasikan dalam EyeSteelFilm. Ketua tim film dokumenter, Fan Lixin mengatakan, pencapaian Zhang Hong merupakan cermin keberanian luar biasa yang tidak semua orang punya. "Awalnya saya berpikir ini adalah mimpi yang mustahil," kata Fan Lixin.

Zhang Hong membuktikan menaklukkan Gunung Everest bukan hanya mengandalkan kemampuan fisik. Persiapan mental di tengah badai dan kadar oksigen rendah menjadi nilai tambah bagi pendaki gunung dengan disabilitas.

Fan Lixin menambahkan, Zhang Hong menjadi contoh bagaimana orang harus kuat menghadapi segala cobaan hidup. "Kita semua membutuhkan keberanian yang sama untuk menghadapi Gunung Everest dalam setiap kehidupan," katanya.

Baca juga:
Sampah di Gunung Everest Bakal Jadi Karya Seni dan Kembali ke Wisatawan

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

8 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

16 jam lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

17 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

18 jam lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

20 jam lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

20 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

20 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

21 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya