1 dari 5 Lansia Indonesia Mengalami Kerentanan

Minggu, 30 Mei 2021 10:00 WIB

Ilustrasi pemuda dan lansia. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi tua adalah proses alami. Namun, tua bukan berarti renta. Kepala Divisi Geriartri yang juga internis di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Lazuardi Dwipa mengatakan kerentaan pada orang lanjut usia atau lansia menunjukkan kondisi kesehatan yang memburuk. Akibatnya, lansia dapat mengalami banyak masalah, mulai dari biologis, psikologis, dan sosial.

"Menurut penelitian terbaru, 1 dari 5 lansia di Indonesia mengalami kerentaan," kata Lazuardi Dwipa dalam diskusi daring pada peringatan Hari Manula Nasional yang diinisiasi Entrasol, Sabtu 29 Mei 2021. Penyebab kerentaan ini, menurut dia, depresi, malnutrisi, penyakit bawaan, keseringan menjalani rawat inap, terlalu banyak obat, dan faktor usia.

Malnutrisi menjadi salah satu penyebab kerentaan pada lansia karena pola konsumsi yang salah. Malnutrisi tidak selalu berhubungan dengan kekurangan makan, namun juga kelebihan makan. "Malnutrisi disebabkan kurang optimalnya asupan makanan yang mengakibatkan kerusakan sel tubuh, seperti sel otot dan mitokrondia yang memicu berkurangnya massa otot," kata Lazuardi.

Konsultan Geriartri Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, ini memaparkan, kerentaan meningkatkan ketergantungan hidup lansia terhadap lingkungan sampai 38 persen. Musababnya, kerentaan membuat lansia kehilangan fungsi tubuh dan mengalami disabilitas.

Menurut Lazuardi, kerentaan dapat diantisipasi, dimodifikasi atau diperbaiki, dan dicegah. "Kerentaan itu bukan harga mati, tapi bisa diobati," katanya. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan adalah mengatur pola makan demi memenuhi kebutuhan kalori harian, yang terdiri dari protein, lemak, karbohidrat, dan serat.

Porsi masing-masing elemen nutrisi ini dapat mengikuti patokan dari Kementerian Kesehatan yang dinamakan Piring Makanku. Porsi dihitung dengan membagi piring makan menjadi 3, yaitu setengah piring untuk sayur dan buah, seperempat untuk karbohidrat, dan seperempat lainnya untuk protein serta lemak.

Advertising
Advertising

Sementara jumlah kalori harian setiap manula berbeda, menyesuaikan dengan berat badan. Cara menghitung kebutuhan kalori yaitu berat badan dikali 30, misalnya berat badan 50 kilogram, maka kebutuhan kalorinya 1500 kalori.

Spesialis Kedokteran Olahraga, Andi Kurniawan menambahkan, selain asupan gizi yang optimal, menjaga kebugaran lansia dapat dilakukan dengan berolahraga ringan selama 30 menit per hari. Olahraga ringan ini sebaiknya dilakukan secara rutin sebanyak 5 kali seminggu.

"Porsi olahraganya harus memenuhi unsur latihan, meliputi fleksibilitas, kardio, kekuatan otot, dan keseimbangan," kata Andi dalam acara yang sama. Meski harus memenuhi empat unsur latihan, olahraga bagi lansia tidak mesti dilakukan dengan intensitas dan mobilitas tinggi. Olahraga bisa dikerjakan sambil duduk bagi manula yang memiliki keterbatasan gerak dan berdiri di tempat.

Target utama olahraga bagi lansia adalah tetap aktif bergerak. Sebab itu, intensitasnya tak perlu berlebihan. Cukup olahraga ringan guna mengindari kelelahan dan mencegah cedera pada otot, persendian dan tulang.

Baca juga:
Agar Lansia Tetap Semangat Jalani Hidup, Ajak Interaksi dengan Temannya

Berita terkait

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

50 menit lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

1 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

2 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

2 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

3 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

4 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

4 hari lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

6 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

9 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

12 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya