Difabel Sambut Vaksinasi Covid-19 Gelombang Tiga Meski Dosis Belum Cukup

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 26 Mei 2021 08:15 WIB

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Difabel menyambut rencana vaksinasi Covid-19 gelombang ketiga yang berlangsung bulan depan atau Juni 2021.

Sorang aktivis penyandang disabilitas daksa asal Semarang, Jawa Tengah, Yuktiasih Proborini mengatakan, vaksinasi gelombang ketiga untuk kelompok rentan -termasuk difabel, ini menjadi bukti itikad pemerintah karena telah menempatkan penyandang disabilitas sebagai prioritas.

"Kita patut bergembira," ujar Yuktiasih Proborini saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Jumat 21 Mei 2021. Yuktiasih mengaku sudah menjalani vaksinasi Covid-19 sebagai orang lanjut usia atau lansia.

Menurut Yuktiasih, pelayanan kesehatan yang dia rasakan sudah cukup baik. "Aksesibilitas ke tempat vaksinasi, proses registrasi, observasi, dan wawancara kesehatan, sampai proses penyuntikkan vaksin dapat berjalan tanpa kendala," ujarnya.

Ilustrasi Vaksin Covid-19. REUTERS/Dado Ruvic

Yuktiasih mengingatkan agar pemerintah memperhatikan aksesibilitas saat melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk penyandang disabilitas. Aksesibilitas itu mencakup sosialisasi, kemudahan proses, sampai pelayanan kesehatan yang inklusif, terlebih untuk difabel yang tinggal di daerah terpencil.

Advertising
Advertising

Ketua Umum Panitia Pemilihan Umum Akses Penyandang Disabilitas, Aryani Soekanwo mengatakan rencana vaksinasi Covid-19 mulai Juni 2021 menjadi awalan yang positif untuk melindungi difabel dari virus corona. "Meski jumlah dosis vaksin yang ada belum memenuhi kebutuhan 21 juta penyandang disabilitas di Indonesia," katanya.

Ariyani menambahkan, tidak semua penyandang disabilitas dapat langsung divaksinasi. Musababnya, dari angka 21 juta difabel tersebut, terdapat penyandang disabilitas yang mengalami autoimun ataupun kondisi medis yang rentan jika divaksinasi. "Dengan begitu, vaksinasi ini merupakan awalan positif dalam usaha penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia," katanya.

ROSA MERY

Catatan: Rosa Mery adalah penyandang disabilitas Netra low vision lulusan Sastra Jerman Universitas Indonesia, yang mengikuti pelatihan Menulis Kreatif bersama Mitra Netra. Artikel ini melalui supervisi dan penyuntingan awal oleh jurnalis Tempo difabel Netra, Cheta Nilawaty.

Baca juga:

Vaksinasi Covid-19 untuk Difabel Dimulai Bulan Depan

Berita terkait

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

7 jam lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

7 jam lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

5 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya