Universitas Andalas Siap Terima Calon Mahasiswa Difabel

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 28 April 2021 18:00 WIB

Ilustrasi difabel. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Andalas Padang siap mengakomodasi calon mahasiswa difabel untuk mengikuti perkuliahan melalui jalur seleksi mandiri.

Wakil Rektor I Universitas Andalas, Mansyurdin mengatakan calon mahasiswa penyandang disabilitas dapat mengikuti seleksi dengan melampirkan surat keterangan disabilitas dari rumah sakit. "Sertakan juga nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) atau rapor," kata Mansyurdin dalam diskusi kelompok layanan administrasi dan pembelajaran bagi penyandang disabilitas.

Universitas Andalas, menurut dia, tidak menetapkan kuota jumlah calon mahasiswa difabel yang bakal diterima. Hanya saja, Mansyurdin melanjutkan, apabila dianggap layak dan mampur maka akan diakomodasi.

Tahun ini Universitas Andalas menerima 6.465 mahasiswa baru lewat tiga jalur, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMTN), dan seleksi mandiri. Setiap jalur memiliki kuota berbeda.

Jalur SNMPTN dengan kuota sebanyak 1.941 orang atau 30 persen, SBMPTN 2.586 orang atau 40 persen, dan seleksi mandiri 1.938 orang atau 30 persen. Seleksi mandiri berlangsung melalui empat jalur, yakni kemampuan akademik, prestasi unggul, kebutuhan khusus, dan kerja sama.

Advertising
Advertising

Rektor Universitas Andalas, Yuliandri mengatakan sedang bersiap untuk menyelenggarakan pembelajaran bagi mahasiswa penyandang disabilitas. "Kami menyediakan berbagai instrumen dan kesiapan fisik maupun non-fisik, termasuk sumber daya manusia dalam menampung dan mengakomodasi kebutuhan mahasiswa disabilitas," katanya.

Dalam menerima calon mahasiswa difabel, pihak universitas akan melihat program studi atau jurusan mana yang dapat mengakomodasi. Musababnya, kata dia, ada beberapa program studi yang karena kebutuhan dan persyaratan teknis, tidak bisa menerima calon mahasiswa penyandang disabilitas.

Akademisi UIN Sunan Kalijaga, Arif Maftuhin menjelaskan disabilitas terbagi dua, yakni keterbatasan fisik dan keterbatasan mental. Layanan yang dibutuhkan mahasiswa difabel antara lain akomodasi yang layak, intervensi dukungan, sosialisasi pada lingkungan kampus, pelatihan, workshop, hingga advokasi.

Baca juga:
Universitas Ini Jadi Contoh Buka Akses Calon Mahasiswa Difabel

Berita terkait

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

13 jam lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

2 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

3 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

3 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

3 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

5 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

5 hari lalu

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

6 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya