Pelanggan Tunanetra Bisa Pakai Aplikasi untuk Akses Menu dan Navigasi Starbucks

Jumat, 2 April 2021 10:00 WIB

Starbucks Nonowa National Store, Kunitachi, Tokyo, Jepang. (Twitter/starbucks_j)

TEMPO.CO, Jakarta - Starbucks membuat aplikasi Aira untuk membantu tunanetra memilih menu serta mendapatkan navigasi saat hendak berkunjung dan berada di gerai. Selama ini pengguna aplikasi Aira harus merogoh kocek sekitar USD 29 untuk penggunaan selama 30 menit. Namun aplikasi ini bisa dipakai secara gratis apabila berada di gerai Starbucks.

"Ini merupakann salah satu upaya supaya pelanggan leluasa memilih dan mandiri," kata Matthew Gilsbach, manajer gerai Starbucks di Washington DC seperti dikutip dari situs 9to5Mag, Senin, 15 Maret 2021. Pelanggan tunanetra dapat membuka aplikasi Aira saat masuk gerai Starbucks.

Aplikasi Aira dapat diunduh gratis untuk iOS dan Android. Pelanggan difabel netra kemudian akan terhubung dengan orang yang dapat melihat yang berada di sekelilingnya, secara virtual melalui kamera ponsel. Keduanya kemudian tersambung lewat audio visual dan berkomunikasi untuk memberikan deskripsi yang diperlukan.

Dengan menggunakan Aira, pengunjung tunanetra dapat meminta orang lain mendeskripsikan tata letak gerai Starbucks. Dengan begitu, difabel netra mendapatkan navigasi dan mengetahui arah ke jalur pemesanan dan pembayaran secara mandiri. Aplikasi Aira juga dapat mendiskripsikan menu dan menjelaskan pilihan makanan dalam etalase kaca.

Gerai Starbucks. (Foto: Shutterstock)

Advertising
Advertising

"Layanan ini membantu saya mengetahui lingkungan sekitar, beraktivitas lebih cepat, dan mandiri," kata Suzan, seorang tunanetra pelanggan Starbucks. Sejak menggunakan aplikasi Aira, perempuan asal Seattle ini tak perlu menghapal atau mengingat-ingat menu apa saja yang tersedia di gerai. "Saya bisa mengetahui menu baru, sama seperti pelanggan lain."

Starbucks pertama kali menguji penggunaan aplikasi Aira di tujuh kota di Amerika Serikat pada awal 2021, termasuk gerai di Washington, DC. Starbucks di Washington DC tersebut adalah satu dari sembilan gerai unggulan yang menyediakan ruang bagi komunitas tunarungu dan tuli yang saling terhubung melalui bahasa isyarat. "Mitra (karyawan) yang bekerja di gerai ini, semuanya mahir berbahasa isyarat," ujar Matthew Gilsbach.

Starbucks juga sedang menyiapkan menu dengan tulisan yang diperbesar dan menu dalam huruf Braille di semua gerai di Amerika dan Kanada. Pencetakan menu Braille dikembangkan melalui kemitraan dengan National Braille Press.

Halaman situs Starbucks juga diperbarui untuk meningkatkan aksesibilitas. Ada fitur deskripsi gambar dan informasi tentang jenis gerai yang dituju, apakah gerai tersebut berwujud kafe atau hanya melayani drive-thru. Informasi ini penting untuk memberikan gambaran sebelum difabel berkunjung.

Baca juga:
Starbucks Siapkan Menu Vegetarian di 5 Negara

Berita terkait

Usai Dihujat Pamer Starbucks Tutupi Ka'bah, Zita Anjani Mengaku untuk Pancing Obrolan

5 hari lalu

Usai Dihujat Pamer Starbucks Tutupi Ka'bah, Zita Anjani Mengaku untuk Pancing Obrolan

Zita Anjani membuat unggahan klarifikasi bahwa foto gelas Starbucks yang menutupi Ka'bah adalah upaya untuk memancing obrolan.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

6 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

42 hari lalu

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

Pada bulan Ramadan ini pesanan Al-Quran braille di Yayasan Raudlatul Makfufin sudah mencapai 300 set.

Baca Selengkapnya

Dampak Boikot, Pewaralaba Starbucks di Timur Tengah Pecat 2.000 Pekerja

55 hari lalu

Dampak Boikot, Pewaralaba Starbucks di Timur Tengah Pecat 2.000 Pekerja

Pemilik waralaba Starbucks di Timur Tengah pada Selasa mengakui bahwa mereka telah mulai memecat sekitar 2.000 pekerja akibat boikot anti-Israel

Baca Selengkapnya

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

56 hari lalu

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

58 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

28 Februari 2024

Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.

Baca Selengkapnya

Terdampak Aksi Boikot, Starbucks Indonesia Tegaskan Tak Beri Dukungan Finansial ke Israel

24 Februari 2024

Terdampak Aksi Boikot, Starbucks Indonesia Tegaskan Tak Beri Dukungan Finansial ke Israel

Starbucks Indonesia menyebut tidak memberikan dukungan finansial maupun keuntungan kepada pemerintah atau tentara Israel dengan cara apa pun.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

16 Februari 2024

Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

Catatan penyelenggaraan Pemilu 2024, banyak difabel tidak bisa menggunakan hak suaranya karena mendapatkan kertas suara terbatas.

Baca Selengkapnya

Boikot Berhasil, Penjualan McDonald's dan Starbucks Turun

6 Februari 2024

Boikot Berhasil, Penjualan McDonald's dan Starbucks Turun

McDonald's adalah salah satu dari beberapa merek Barat, termasuk Starbucks dan Coca Cola, yang mengalami boikot karena dianggap pro-

Baca Selengkapnya