Ketahui 3 Metode Mendeteksi Down Syndrome Sejak dalam Kandungan

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 30 Maret 2021 16:00 WIB

Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

TEMPO.CO, Jakarta - Down Syndrome merupakan kondisi kelebihan satu salinan pada urutan pasangan kromosom nomor 21. Sebab itu, Down Syndrome kerap disebut juga dengan Trisomy 21, yang artinya ada tiga kromosom pada pasangan kromosom nomor urut 21.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Ardiansyah Dara mengatakan kondisi Down Syndrome dapat terdeteksi sejak dalam kandungan. "Jadi apakah janin berpotensi mengalami Down Syndrome atau tidak sudah dapat diketahui dari usia kandungan 10 minggu atau 2,5 bulan," kata Ardiansyah dalam diskusi daring bersama Cordlife pada Sabtu, 21 Maret 2021.

Ardiansyah menjelaskan setidaknya ada tiga cara mendeteksi kondisi Down Syndrome sejak dalam kandungan. Berikut ulasannya:

  1. Tes amniocentesis
    Tes ini dilakukan dengan cara megambil cairan ketuban untuk kemudian diteliti demi mengetahui ada tidaknya kelainan kromosom pada calon bayi. Tes ini biasanya diterapkan pada kehamilan berisiko tinggi, misalkan ibu hamil berusia di atas 35 tahun dan memiliki riwayat keluarga -baik dari suami maupun istri, dengan kelainan genetik.

    Prosedur tes amniocentesis dilakukan dengan mengambil sampel cairan ketuban lewat jarum yang disuntikkan ke dalam perut ibu. Cairan ketuban merupakan air yang mengelilingi bayi di dalam rahim. Cairan ini mengandung sel kulit mati bayi, protein, elektrolit, sampai urine bayi.

    Untuk kehamilan tertentu, menurut Ardiansyah, tes amniocentesis berisiko pada ibu dan janin karena memasukkan jarum ke dalam perut. Biasanya dokter yang melakukan prosedur tes amniocentesis menggunakan alat USG untuk membantu menghindari salah suntik dan mendeteksi jarum yang masuk ke dalam perut hingga kandungan.

  2. Tes Ultrasonografi atau USG
    Tes ultrasonografi atau USG juga dapat mendeteksi ada tidaknya potensi Down Syndrome pada janin. Caranya dengan menghitung ketebalan tengkuk janin apakah kurang atau lebih dari 3 milimeter. "Jika lebih dari 3 milimeter, bisa jadi ada potensi Down Syndrome," kata Ardiansyah.

    Hanya saja, menurut dia, tingkat akurasi tes USG ini hanya 60 persen. Dan belum tentu alat USG mampu mendeteksi bagian tengkuk janin kemudian menghitung apakah benar ketebalannya kurang atau lebih dari 3 milimeter. "Tes ini membutuhkan ketelitian tinggi dan belum tentu juga bisa terdeteksi dengan baik," ucapnya.

  3. Tes NIPT atau Non Invasive Prenatal Testing
    Product Manager PT Cordlife Persada, Talitha Andini Prameswari mengatakan skrining NIPT direkomendasikan oleh The American College of Obstetricians and Gynecologists dan dapat dilakukan pada semua ibu hamil, terlepas berapapun usianya. Metode analisisnya dengan mengambil sampel darah ibu yang sedang hamil berusia 10 sampai 24 minggu. "NIPT menganalisis cell free DNA dari janin yang terdapat pada darah ibu," kata Talitha.

    Ardiansyah Dara mengatakan, cara mendeteksi Trisomy 21 atau potensi Down Syndrome pada janin dengan mengambil darah ibu ini lebih aman untuk ibu dan janin. Uji sampel darah ibu di laboratorium juga dapat menunjukkan hasil yang lebih detail dari suatu tes.

Baca juga:
Potensi Anak Down Syndrome Alami Masalah Kesehatan di 6 Bagian Tubuh Ini

Advertising
Advertising

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

1 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

3 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

3 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

8 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

9 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

10 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

13 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

14 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

18 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya