Survei: Biaya Hidup Difabel 20 Persen Lebih Tinggi dari Non-difabel

Rabu, 24 Maret 2021 07:51 WIB

Ilustrasi difabel. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah survei yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan berapa besar biaya hidup yang diperlukan oleh difabel. Penelitian yang dilakukan oleh National Disability Institute itu menyasar penyandang disabilitas usia 18 sampai 60 tahun.

Hasil survei menunjukkan, biaya hidup seorang difabel lebih besar 17 sampi 20 persen dari masyarakat non-difabel. "Kami memperkirakan orang dewasa dengan disabilitas membutuhkan rata-rata 20 persen pendapatan yang lebih besar untuk menyokong kebutuhan hidup mereka," kata Stephen McGarity, Asisten Professor dari Fakultas Kerja Sosial, Universitas Tennessee yang mengepalai penelitian, seperti dikutip dari The Conversation, Rabu 24 Maret 2021.

Baca juga:
Pengusaha Difabel Buka Kesempatan Penyandang Disabilitas Jadi Influencer

Berdasarkan survei tersebut, 20 persen tambahan biaya hidup meliputi ongkos modifikasi kendaraan dan tempat tinggal agar difabel dapat hidup mandiri. Stephen McGarity menghitung angka 20 persen tersebut mencapai sekitar USD 17,7 ribu per tahun. "Untuk perhitungan biaya tambahan per orang sangat tergantung dari ragam disabilitas dan kebutuhannya," kata McGarity.

Pemerintah membutuhkan kalkulasi atau estimasi biaya tambahan hidup seorang penyandang disabilitas dalam mendistribusikan program bantuan sosial. Dengan begitu, jumlah bantuan sosial yang diterima oleh difabel berbeda dari penerima bantuan sosial yang non-difabel.

Advertising
Advertising

Program sosial pemerintah Amerika Serikat menyokong biaya hidup sebagian masyarakat disabilitas. Syaratnya, mereka dapat membuktikan tidak dapat bekerja dalam tempo setahun atau lebih. "Artinya, jutaan penyandang disabilitas yang dapat bekerja tidak memiliki dukungan sama sekali untuk tambahan biaya hidup mereka," demikian tertulis dalam survei tersebut.

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, seorang penyandang disabilitas membutuhkan akomodasi yang lebih besar dan spesifik agar tidak bergantung kepada orang lain. Difabel juga membutuhkan biaya modifikasi pada alat tertentu, seperti kendaraan, alat kerja, sampai bangunan gedung, dan tempat tinggal, supaya mereka dapat mandiri.

Salah satu solusi yang ditawarkan oleh peneliti adalah program pribadi mandiri. Program ini berupa penyediaan alokasi keuntungan tunai yang lebih besar bagi penyandang disabilitas dari hasil kerja mereka. Program pribadi mandiri sudah diterapkan di beberapa negara, seperti Swedia, New Zealand, dan Fiji.

Berita terkait

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

6 jam lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

1 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

1 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

3 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

5 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

7 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

8 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

10 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya