Uap Napas pada Masker Transparan Bikin Difabel Tuli Rungu Kehilangan Informasi

Sabtu, 19 Desember 2020 14:36 WIB

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta - Difabel Tuli rungu mengalami kendala komunikasi selama pandemi Covid-19. Kewajiban memakai masker membuat mereka yang terbiasa membaca gerak bibir tak dapat mengetahui apa yang disampaikan lawan bicaranya. Bahkan masker transparan pun bukan solusi.

Juru bahasa isyarat dari Lembaga Advokasi Pelayanan Kesehatan Shakopi, Burnsville, Amerika Serikat, Deanna Fischer mengatakan uap yang terperangkap pada masker transparan tetap menyulitkan difabel Tuli rungu dalam berkomunikasi. "Masker dengan bagian depan yang terbuat dari bahan plastik juga tidak nyaman dipakai," ucap Deanna Fischer seperti dikutip dari situs SW Newsmedia, Jumat 18 Desember 2020.

Jika pengguna masker tidak rajin membersihkan bagian masker yang transparan, maka difabel Tuli rungu tak dapat melihat gerak bibirnya. Gerak bibir dan ekspresi yang hilang ini akan memotong informasi yang diperoleh difabel. "Saya tidak bisa membayangkan berapa banyak informasi yang hilang saat berkomunikasi dengan masker," kata dia.

Mahasiswi penyandang disabilitas Hard of Hearing, Ashley Lawrence membuat masker transparan sehingga gerak bibir pemakainya dapat terlihaat. Foto: Ashley Lawrence

Selain masker yang menyulitkan difabel Tuli rungu memahami pesan dari lawan bicara, menurut Deanna, penyandang disabilitas juga menghadapi tantangan lain, yakni beragam istilah baru terkait Covid-19 yang belum memiliki padanan kata dalam bahasa isyarat. "Saya tak bisa menemukan apa maksud dari berbagai istilah yang benar-benar baru saya ketahui," kata difabel Tuli, Lori Blackketter.

Advertising
Advertising

Perempuan yang bekerja sebagai pramuniaga di sebuah toko di Burnsville ini harus bolak balik membuka kamus digital di ponselnya untuk mencari padanan bahasa isyarat untuk beberapa istilah baru. "Pandemi Covid-19 ini memaksa orang menjalani hidup dengan cara yang berbeda. Mereka menjadi semakin 'dingin' satu sama lain," kata dengan manusia lain," katanya.

Menerima reaksi yang datar dan terputusnya komunikasi dengan orang lain merupakan situasi yang sulit bagi difabel Tuli rungu. Sebab mereka terbiasa dengan budaya komunikasi yang menitikberatkan pada bahasa tubuh, seperti ekspresi atau mimik wajah. Interaksi yang kian terbatas dan berjarak di masa pandemi Covid-19 membuat kelompok pembaca gerak bibir ini kecewa.

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

13 jam lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

7 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

10 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

24 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

25 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

28 hari lalu

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

Sebuah pondok mengaji di Majalengka membuat metode khusus belajar Alquran untuk penyandang tuli. Membaca Alquran dengan bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

29 hari lalu

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Baca Selengkapnya

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

36 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya