BriCane, Tongkat Putih dengan Sensor Buatan Mahasiswa Seni Rupa dan Biomedik ITB

Selasa, 3 November 2020 10:00 WIB

Tongkat BriCane. Dok. Yayasan Syamsi Dhuha

TEMPO.CO, Jakarta - Tongkat difabel netra atau dikenal dengan nama white cane alias tongkat putih berfungsi mendeteksi segala sesuatu yang ada di depan tunanetra saat berjalan. Seiring perkembangan teknologi, tongkat putih kini dilengkapi sensor dan aplikasi khusus.

Manajer Syamsi Dhuha Foundation, Laila Panchasari mengatakan lembaganya menggelar kompetisi menciptakan alat pengampu bagi difabel beberapa waktu lalu. "Dari situlah tongkat putih pintar ini dibuat dan melibatkan mahasiswa Institut Teknologi Bandung atau ITB," kata Laila kepada Tempo, Senin 2 November 2020.

Tongkat putih ini dibuat oleh sekelompok mahasiswa seni rupa dan biomedik ITB yang tergabung dalam Hardtmann Mekatroniske. Tongkat pintar tersebut diberi nama BriCane. Ini adalah tongkat putih pertama yang menggunakan sensor ciptaan mahasiswa Indonesia. Di pasaran ada beberapajenis tongkat putih yang dilengkapi sensor buatan India dan Turki.

Selain sensor pada pegangan tangan, keistimewaan tongkat putih BriCane ini terletak ujung tongkat yang dibuat dinamis. Ujung tongkat BriCane berbentuk bulat dan fleksibel dalam bergerak. "Kegunaannya, saat teman difabel netra harus berjalan pada bidang yang tidak rata, maka tongkat ini dapat digerakkan dengan lebih lancar dan tidak harus diangkat, melainkan bisa digeser agar memudahkan," ujar Laila.

Uji coba tongkat BriCane. Dok. Yayasan Syamsi Dhuha

Advertising
Advertising

Bahan dasar BriCane hampir sama seperti tongkat putih pada umumnya, yaitu dari besi berbahan ringan dan berwarna putih. Panjang tongkat sekitar 110 sentimeter dan dapat dilipat menjadi empat bagian. Pegangan tongkat berbentuk lebih besar karena berisi peranti elektronik tempat menyimpan baterai untuk memfungsikan sensor. "Cara memegang tongkat ini berbeda dari tongkat putih biasa karena terdapat sensor pada tangan," kata Laila. "Tentu ada pelatihan sebelum menggunakannya."

Sensor yang diletakkan pada bagian pegangan tongkat memiliki pertimbangan dapat mendeteksi benda-benda yang letaknya lebih tinggi dari paha difabel netra. Tujuannya, menurut Laila, menghindari difabel netra terbentur benda yang letaknya lebih tinggi dari ujung tongkat putih karena tidak terdeteksi.

Pembuatan BriCane diperkirakan menghabiskan waktu sekitar tiga bulan. Sebab itu, tongkat ini tidak diproduksi massal, melainkan harus memesan dulu. Sekarang, kata Laila, baru tersedia 30 unit BriCane yang diproduksi di Indonesia.

Mengenai harga tongkat BriCane, Laila mengatakan lebih murah sekitar 45 persen dari tongkat bersensor dari luar negeri, yaitu sekitar Rp 2,9 juta. Harga tongkat ini memang jauh lebih mahal ketimbang tongkat putih tanpa sensor. Musababnya,biaya produksi yang lebih tinggi dan sebagian penjualan tongkat BriCane akan digunakan untuk subsidi silang pembuatan tongkat bersensor bagi difabel netra yang membutuhkan.

Berita terkait

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

11 jam lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

18 jam lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

20 jam lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

2 hari lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

2 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

4 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

7 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

8 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

10 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

11 hari lalu

ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.

Baca Selengkapnya