38 Juta Difabel Amerika Serikat Terancam Tidak Bisa Memberikan Hak Pilih Pilpres

Kamis, 8 Oktober 2020 16:00 WIB

Orang-orang terlihat di tempat pemungutan suara awal secara langsung untuk pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) di Fairfax, Negara Bagian Virginia, AS, pada 18 September 2020. (Xinhua/Liu Jie)

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 38 juta penyandang disabilitas di Amerika Serikat terancam kehilangan hak suara dalam pemilihan presiden atau pilpres saat pandemi Covid-19. Potensi kehilangan hak suara ini bukan saja lantaran tiada akses, namun juga kondisi difabel yang rentan terinfeksi membatasi mereka ke tempat pemungutan suara.

Menurut penelitian Rutgers University, terdapat sekitar 21,3 persen penyandang disabilitas dengan keterbatasan mobilitas, 13,1 persen dengan keterbatasan gerak, 11,6 persen difabel dengan keterbatasan pendengaran, serta 7 persen difabel dengan keterbatasan penglihatan. Mereka semua terancam tidak dapat memberikan hak pilih, dan persentase itu belum termasuk jenis ragam disabilitas lain.

"Bahkan jika ada halangan yang kecil saja dapat mempengaruhi dan mengubah pelaksanaan pemilihan umum. Padahal demokrasi terwujud bila semua orang memiliki akses untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara," ujar Lisa Chur, profesor dari Rutgers University yang melakukan penelitian, seperti dikutip dari New York Times, Jumat, 25 September 2020.

Salah satu contoh halangan dan kerentanan ke tempat pemungutan suara saat pandemi Covid-19 ini dialami penyandang disabilitas fisik, Seryl Grossman. Perempuan 44 tahun, warga Maryland, Amerika Serikat, ini memiliki Bloom syndrome yang melemahkan imunitas tubuh dan menyebabkan ia tidak dapat bergerak. Kondisi ini otomatis membuat Seryl tak bisa pergi ke tempat pemungutan suara.

Untuk mengakomodasi kebutuhan dan akses Seryl Grossman, pemerintah setempat menjemput bola dengan datang ke kediaman Seryl di Baltimore. "Tapi menurut saya, cara ini tidak menjamin independensi suara yang saya berikan," ujar Seryl yang juga anggota Jewish Disability Advocacy ini.

Advertising
Advertising

Lain lagi kondisi yang dialami Joanne Wolf, 64 tahun, penyandang Cerebral Palsy. Dalam pemilu beberapa waktu lalu, dia pernah menggunakan hak pilih melalui layanan petugas yang datang ke rumah. Sayangnya, ketika sampai di tempat penghitungan suara, surat suara Wolf rusak sehingga dinyatakan tidak sah. Joanne Wolf khawatir peristiwa itu terulang kembali, sehingga sia-sia memilih pasangan calon tertentu dalam pemilu.

Halangan dalam menyampaikan hak suara semakin bertambah jika panitia pemungutan suara melakukan pelanggaran terhadap American Disability Act (ADA). Kasus yang paling sering terjadi adalah pembatasan akses ke tempat pemungutan suara dengan alasan menjaga keamanan. Beberapa jenis pelanggaran yang tercatat oleh Rutgers adalah pemasangan batas pagar yang menghalangi pengguna kursi roda masuk ke tempat pemungutan suara.

Berita terkait

Modus Penyelewengan Dana BOS

2 hari lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

3 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

3 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

5 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

9 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

10 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

12 hari lalu

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

Ketua KPU Depok, Wili Sumarlin mengatakan Depok memiliki 11 kecamatan, sehingga kebutuhan PPK 55 anggota. Tiap kecamatan 5 orang.

Baca Selengkapnya

Gugatan Anies dan Ganjar Ditolak MK, Prabowo-Gibran Tetap Pemenang Pilpres 2024

12 hari lalu

Gugatan Anies dan Ganjar Ditolak MK, Prabowo-Gibran Tetap Pemenang Pilpres 2024

Prabowo-Gibran tetap menjadi Pemenang Pilpres 2024 setelah MK membacakan putusan yang menolak gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya