TEMPO.CO, Jakarta - Mengolah makanan merupakan sebuah tantangan bagi penyandang disabilitas netra. Begitu pula pengusaha sekaligus Front Officer PT Mulia Keramik Indahraya yang saat ini memproduksi ayam olahan merek Nugget Keraton, Rachel Stefanie Halim.
Penyandang disabilitas netra sejak berumur 6 tahun ini punya tips sebelum mengolah makanannya. "Kalau seperti saya tidak dapat melihat, harus mengoptimalkan indra lain yang ada, seperti penciuman, peraba, dan pendengaran," ujar Rachel dalam forum diskusi Kingdom Business Community, Kamis 1 Oktober 2020.
Berikut persiapan yang biasa dilakukan Rachel Stefanie Halim sebelum memasak:
Persiapan api untuk memasak
Rachel mendeteksi minyak dalam wajan atau air dalam panci yang sudah siap masak melalui indera peraba. Dia menelungkupkan tangan di atas minyak atau air, kurang lebih 3 menit, dengan jarak sekitar 10 sampai 15 sentimeter.
Siapkan bumbu
Sebelum mulai memasak, Rachel mempersiapkan bumbu dalam wadah yang terpisah-pisah. Selain untuk memudahkan mengingat, bumbu yang ditempatkan dalam wadah dapat menjadi patokan takaran.
Tetap memperhatikan higienitas
Menempatkan bumbu dalam wadah, selain dapat menjadi patokan ukuran, dapat menjadi cara yang higienis dalam mempersiapkan masakan. Rachel mencontohkan, salah satu tantangan terbesar adalah saat harus mengolah bumbu cair, seperti kecap atau minyak. Karena tidak dapat didengar atau dilihat, namun tidak mungkin diraba juga.
Maka Rachel menempatkan bahan masakan berbentuk cair itu ke dalam wadah, baru kemudian diambil dengan sendok. "Sebab, kalau lengsung diteteskan di sendok, akan tumpah, makanya saya taruh dulu di dalam wadah," ujar Rachel.
Mengatur waktu
Agar masakan matang tepat pada waktunya, Rachel tidak lupa mengatur timer melalui ponselnya. Selain dapat mencegah masakan menjadi gosong, mengatur waktu melalui timer juga dapat membantunya mengetahui tingkat kematangan. "Karena saya tidak dapat mengakses tingkat kematangan masakan melalui warna," ujar Rachel.