Kisah Inspiratif Ian Treherne, Fotografer Disabilitas Netra Tuli dari Inggris

Selasa, 29 September 2020 14:36 WIB

Ian Treherne, seorang penyandang disabilitas netra dan tuli yang menjadi fotografer. Foto: Instagram ian_treherne

TEMPO.CO, Jakarta - Ian Treherne dilahirkan tanpa organ pendengaran dan mengalami kemunduran penglihatan secara progresif di usia 15 tahun. Multi disabilitas sensorik itu tidak mengurangi kemampuan Ian memposisikan kameranya secara cermat dan presisi.

"Saya selalu mengobservasi sesuatu dari pandangan masa lalu saya, hal ini yang tidak banyak diperhatikan beberapa fotografer. Kemampuan mengobservasi objek ini yang membantu saya dalam fotografi," ujar Ian Treherne seperti dikutip dari sebuah wawancara yang dikutip dari situs berita BBC.

Pria berumur 41 tahun tersebut didagnosa mengalami Usher Syndrom yang banyak dialami 30 persen warga negara Inggris. Ian Treherne kehilangan 95 persen penglihatannya dan hanya tersisa lapang pandang sebesar lubang kunci.

Selama lebih dari tiga dekade Ian Treherne merahasiakan keadaannya. Dia merasa belum siap menerima identitas sebagai penyandang multi-disabilitas di usia 15 tahun. "Waktu itu keadaan masih sulit menerima seorang difabel, banyak halangan yang harus saya lalui, termasuk kemungkinan bullying," ujarnya.

Ian Treherne, seorang penyandang disabilitas netra dan tuli yang menjadi fotografer. Foto: Instagram ian_treherne

Advertising
Advertising

Fotografer yang tinggal sendiri di wilayah Rochford, Essex, ini sempat mengalami masa masa sulit, setelah diberhentikan dari pekerjaannya di studio cetak. Keadaan yang dirahasiakan itu membuat Ian banyak melakukan kesalahan, sementara perusahaan tidak mengetahui kondisi kemunduran pandangannya.

Di tengah kesulitan itu, Ian Treherne memperdalam kemampuan fotografi dan membuat sketsa. Dia mencoba membuka diri mengenai keadaan yang sebenarnya. "Justru ketika saya lebih terbuka, banyak orang datang ke saya di masa sulit mereka," ujarnya. Orang yang datang tersebut membuka jalannya berkiprah di dunia fotografi.

Sejak itu Ian menjadikan fotografi sebagai lahan mendapatkan rezeki sekaligus proyek idealisnya. Dia mengaku banyak dipengaruhi karya fotografer David Bailey and John French. Di tengah penglihatan yang hanya tersisa 5 persen, Ian Treherne mengaku mengalami banyak tantangan untuk mewujudkan gambar-gambar yang inklusif.

Ian Treherne tidak ingin menyerah. "Suatu saat, bila pandangan saya hilang sama sekali, saya ingin dunia tahu ada seorang disabilitas netra yang dapat mengabadikan gambar-gambar tanpa kemampuan melihat," katanya.

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

4 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Melihat Pameran Fotografi yang Menampilkan Potret Masyarakat Pulau Komodo di Kota Padang

9 hari lalu

Melihat Pameran Fotografi yang Menampilkan Potret Masyarakat Pulau Komodo di Kota Padang

Pameran fotografi yang menyorot tentang nasib masyarakat di Pulau Komodo digelar pada 25 April hingga 28 April 2024 di Galeri UPTD Taman Budaya Sumatra Barat

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

11 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

33 hari lalu

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

Sebuah pondok mengaji di Majalengka membuat metode khusus belajar Alquran untuk penyandang tuli. Membaca Alquran dengan bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

47 hari lalu

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

Pada bulan Ramadan ini pesanan Al-Quran braille di Yayasan Raudlatul Makfufin sudah mencapai 300 set.

Baca Selengkapnya

Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

28 Februari 2024

Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

16 Februari 2024

Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

Catatan penyelenggaraan Pemilu 2024, banyak difabel tidak bisa menggunakan hak suaranya karena mendapatkan kertas suara terbatas.

Baca Selengkapnya

Gerakan Bahasa Isyarat Anies Baswedan Saat Debat Capres, Ini Artinya

5 Februari 2024

Gerakan Bahasa Isyarat Anies Baswedan Saat Debat Capres, Ini Artinya

Anies Baswedan menggunakan bahasa isyarat ketika mengawali debat capres pada 4 Februari 2024. Begini pemahaman bahasa isyarat?

Baca Selengkapnya

Canon Hadirkan Tiga Lensa RF Terbaru untuk Fotografer dan Videografer

30 Januari 2024

Canon Hadirkan Tiga Lensa RF Terbaru untuk Fotografer dan Videografer

Tiga lensa Canon dengan mounting RF ini diharapkan mampu memberikan keleluasaan bagi para fotografer dan videografer.

Baca Selengkapnya

Aksesibilitas Disabilitas untuk Pencoblosan Pemilu 2024 Sudah Terpenuhi atau Belum?

30 Januari 2024

Aksesibilitas Disabilitas untuk Pencoblosan Pemilu 2024 Sudah Terpenuhi atau Belum?

Semua orang memiliki hak suara untuk pencoblosan pada Pemilu 2024, termasuk para disabilitas. Apakah aksesibilitas difabel sudah terpenuhi?

Baca Selengkapnya