Dewan Pers: Isu Akses dan Perlindungan Difabel dalam Pemberitaan Masih Rendah

Selasa, 1 September 2020 10:00 WIB

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. REUTERS | Rafael Marchante

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pers menyatakan isu tentang akses dan perlindungan terhadap difabel dalam pemberitaan masih rendah. Hal ini terbukti dalam beberapa kali survei Dewan Pers tentang Indeks Kemerdekaan Pers.

Anggota Dewan Pers Asep Setiawan mengatakan, salah satu indikator dalam Indeks Kemerdekaan Pers adalah akses dan perlindungan masyarakat penyandang disabilitas terhadap pers. "Dalam Indeks Kemerdekaan Pers tahun 2020 yang tidak lama lagi akan kami rilis masih menunjukkan angka yang rendah, di kisaran 62," ujar Asep Setiawan dalam diskusi daring bertema 'Edukasi Hak Penyandang Disabilitas di Media' pada Senin, 31 Agustus 2020.

Dalam beberapa survei Dewan Pers tentang isu akses dan perlindungan penyandang disabilitas menunjukkan angka yang cukup rendah. Yakni 25,49 pada 2016; 34,22 di 2017; 43,92 pada 2018; dan 56,77 di 2019. "Angka-angka itu termasuk rendah," kata Asep. Sebab itu, dia melanjutkan, Dewan Pers perlu menyusun pedoman media yang ramah difabel.

Direktur YPAC, Agus Abdulrahman menyatakan, saat ini proporsi pemberitaan media mengenai isu disabilitas memang terpantau lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, menurut dia, konten yang tersaji masih berkutat pada perspektif kesedihan atau difabel perlu dikasihani alias charity perspective.

"Masih banyak yang mengangkat isu bahwa penyandang disabilitas adalah kelompok masyarakat yang hidupnya penuh kesedihan dan perlu dikasihani," kata Agus. Sebab itu, dia berharap pers juga menyediakan ruang berita dengan perspektif yang lebih luas.

Advertising
Advertising

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Herry Hikmat berharap ada kolaborasi antar-lembaga dalam mengangkat isu difabel. Menurut dia, selama ini masyarakat beranggapan hanya Kementerian Sosial yang bertugas mewujudkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Padahal pemenuhan hak difabel harus bersinergi antar-lembaga dan bersama-sama.

Herry Hikman mencontohkan kolaborasi yang sedang berjalan mengenai data nasional penyandang disabilitas. "Saat ini Kementerian Sosial terus bersinergi dengan beberapa lembaga. Kami mengakomodasi Survei Sosial Ekonomi Nasional dan terus menghimpun data kesejahteraan sosial yang di dalamnya terdapat kelompok penyandang disabilitas," ujar Heri.

Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh mengatakan, perlu kebijakan umum yang mengakomodasi kelompok khusus. Dalam hal ini, termasuk ketersediaan akses informasi bagi masyarakat penyandang disabilitas. Nuh menjelaskan, kebijakan yang hanya mengakomodasi kepentingan umum tanpa mempertimbangkan kebutuhan kelompok yang khusus justru dapat melemahkan rantai kebangsaan.

"Rantai kebangsaan menjadi kuat bila ada dukungan terhadap mata rantai yang lemah," kata Mohammad Nuh. "Dalam hal ini, mata rantai yang perlu dukungan adalah kelompok masyarakat rentan atau berkebutuhan khusus."

Berita terkait

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

1 jam lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

15 jam lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

1 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

1 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

2 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

5 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

5 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

6 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya