Informasi Kesehatan Reproduksi yang Penting untuk Remaja Difabel

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 21 Agustus 2020 15:56 WIB

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. REUTERS | Rafael Marchante

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret atau UNS, Munawir Yusuf mengatakan pendidikan dasar tentang kesehatan reproduksi sangat penting untuk remaja, termasuk remaja difabel. Munawir menyampaikan temuan saat dia mewawancarai sejumlah remaja difabel netra beberapa waktu lalu.

Munawir Yusuf yang juga Kepala Pusat Studi Disabilitas atau PSD Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS mengatakan remaja difabel perlu informasi mendasar, tentang apa, kenapa, dan bagaimana dengan organ reproduksi mereka. "Mereka membutuhkan pengetahuan dasar tentang kesehatan reproduksi," kata Munawir dalam acara webinar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) bertema Bersama Remaja Disabilitas Tingkatkan Program Genre pada Adaptasi Kebiasaan Baru.

Informasi yang mereka butuhkan, menurut Munawir, misalkan tentang kapan perlu mengganti celana dalam, periode menstruasi dan cara menanganinya bagi remaja disabilitas perempuan, bagaimaan cara memakai pembalut wanita, apa itu pubertas, bagaimana dan kenapa laki-laki perlu dikhitan, dan pertanyaan mendasar lainnya. "Informasi itu sangat penting bagi mereka," katanya.

Remaja difabel, Munwir melanjutkan, membutuhkan pengetahuan dalam bentuk teori dan praktik. "Praktik ini jangan dipahami dengan praktik yang sebenarnya. Misal ketika menjelaskan kapan seseorang disebut remaja dan apa saja yang berubah, maka perlu ditunjukkan dengan boneka dan perlu penjelasan operasional," katanya.

Munawir mengingatkan penyandang disabilitas, terutama tunanetra, memiliki perasaan yang lebih sensitif dibandingkan non-difabel dan ragam disabilitas lainnya. Saat berjalan kemudian menabrak orang atau tangannya menyentuh tubuh orang lain, mereka cenderung khawatir jangan-jangan yang disentuh adalah organ vital orang lain.

Advertising
Advertising

Dalam hal asmara, Munawir melanjutkan, remaja difabel sama seperti remaja pada umumnya. Mereka punya kekhawatiran tentang bagaimana penerimaan orang lain terhadap mereka. "Kalau tunanetra sejak lahir, pada umumnya mereka menghendaki pasangannya sesama tunanetra. Tapi tunanetra saat dewasa cenderung menginginkan pasangan yang bukan tunanetra," ujarnya.

Munawir mencatat ada yang perlu diperhatikan dengan hati-hati ketika tunanetra berteman dengan lawan jenis non-difabel. "Berteman dengan yang bukan tunanetra, apalagi dengan lawan jenis itu juga perlu hati-hati. Jika sudah masuk masa remaja, kemudian berteman dengan yang non-tunanetra dan mendapat respons positif, maka itu dianggap yang non-difabel mau menjadi pacarnya. Sementara orang lain yang merespons positif itu kadang-kadang sama sekali tidak berpikir tentang itu," katanya.

Sebab itu, Munawir berpesan jika tidak ada ketertarikan dari teman non-difabel, maka dia perlu menyampaikan posisinya dalam hubungan tersebut sejak awal, yakni tidak ada hubungan selain pertemanan. "Jadi harus jelas bagaimana status hubungannya. Bisa jadi muncul rasa tersinggung jika tidak hati-hati ketika menyampaikan itu, tapi kalau tidak dibicarakan sejak awal, jangan-jangan kebaikan seseorang ditafsirkan sebagai pacar. Ini hal-hal yang penting untuk menjadi perhatian bersama," kata Munawir.

Berita terkait

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

1 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

3 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

6 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

27 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

37 hari lalu

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta

Baca Selengkapnya

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

40 hari lalu

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.

Baca Selengkapnya

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

42 hari lalu

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

Pada bulan Ramadan ini pesanan Al-Quran braille di Yayasan Raudlatul Makfufin sudah mencapai 300 set.

Baca Selengkapnya

Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

52 hari lalu

Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

54 hari lalu

Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

Penelitian di Eropa menunjukkan naiknya kasus endometriosis banyak terjadi di kota karena pengaruh polusi udara yang tinggi.

Baca Selengkapnya

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

55 hari lalu

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?

Baca Selengkapnya