Cara Perhimpunan UMKM Difabel Yogyakarta Bertahan Selama Pandemi

Jumat, 26 Juni 2020 10:00 WIB

Perkumpulan pengusaha disabilitas Yogyakarta bertemu Dinas Koperasi dan UMKM DI Yogyakarta pada Kamis, 25 Juni 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 500 difabel yang bergerak di bidang usaha mikro kecil menengah atau UMKM di Yogyakarta perlahan mempersiapkan diri menghadapi new normal.

Ketua Perkumpulan Pengusaha Disablitas Indonesia atau Perpindo DI Yogyakarta, Bambang Susilo mengatakan perekonomian kelompok UMKM harus terus berputar di masa new normal meski pandemi Covid019 belum berakhir. "Kelommpok UMKM difabel di lima kabupaten/kota telah merumuskan strategi dalam upaya pemulihan di masa new normal," kata Bambang Susilo di Yogyakarta, Kamis 25 Juni 2020.

Kelompok UMKM difabel di wilayah Cangkringan, Kabupaten Sleman, menurut Bambang, kini kembali menekuni usaha mereka di bidang pengolahan pasir. Wabah corona yang merebak pada Maret lalu membuat berbagai proyek kontruksi macet.

Kondisi ini menakibatkan sekitar 25 penyandang disabilitas daksa di lereng Gunung Merapi yang selama ini bekerja sebagai pemecah batu, kehilangan mata pencaharian mereka. Para difabel di lereng Merapi tersebut mengolah bebatuan sisa erupsi menjadi pasir siap jual.

Adapun kelompok difabel di Kabupaten Kulon Progo, Yoyakarta, ujar Bambang, tengah mengajukan koperasinya menjadi penyedia layanan jasa transportasi di area Bandara Yogyakarta International Airport atau YIA. Koperasi difabel tersebut bakal menggandeng sejumlah mitra untuk menyediakan armada dan membuat layanan informasi bagi wisatawan yang membutuhkan rental kendaraan setiba di bandara.

Advertising
Advertising

"Koperasi difabel di Kulon Progo mati suri selama pandemi Covid-19," kata Bambang. Saat ini pengurus koperasi tersebut mengajukan diri dalam layanan rental 30 unit mobil untuk wisata di Bandara Yogyakarta International Airport atau Bandara YIA.

Sedangkan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Bambang melanjutkan, sejumlah petani dan peternak difabel dapat menjadi pemasok bahan pangan yang langsung disalurkan ke pasar dan konsumen. "Kami akan menggandeng Dinas Pertanian di Gunungkidul untuk menampung hasil panen dari kelompok petani dan peternak difabel," ujarnya.

Sukirno, petani difabel di lereng Merapi Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Seorang petani difabel asal lereng Gunung Merapi, Sukirno mengatakan selama masa tanam saat pandemi Covid-19 membuat dia kesulitan meneruskan usaha karena pasokan pupuk macet. "Pupuk biasanya diantarkan setiap masa awal tanam, tapi selama pandemi ini sama sekali tidak ada yang memasok," ujar Sukirno yang memiliki lahan setengah hektar itu. Akibat macetnya pasokan pupuk, maka hasil panen pun molor dari jadwal.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM) DI Yogyakarta, Srie Nurkyatsiwi menuturkan kelompok pelaku UMKM difabel masih perlu digenjot lebih soal manajerial dalam berusaha. "Kami mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah difabel ini masing-mnasing bisa memiliki koperasi supaya lebih kuat dalam usahanya," ujarnya.

Berita terkait

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

30 menit lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

10 jam lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

22 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

3 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya