Anjing Pemandu Difabel Jadi Linglung dalam Masa New Normal

Selasa, 23 Juni 2020 16:00 WIB

Wu Wenhao, seorang tunanetra (kiri) dengan anjing pemandunya, Zi Long di kereta bawah tanah di Beijing, Tiongkok. Pada 2012, pemerintah Tiongkok membuat peraturan yang memungkinkan anjing berada di tempat-tempat umum dan tahun lalu, Beijing mulai mengizinkan penumpang tunanetra untuk membawa anjing ke dalam kereta bawah tanah sebagai pemandu. nytimes.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 membuat banyak orang terpaksa berdiam di rumah untuk mencegah penyebaran virus yang hingga kini belum ada vaksin dan obatnya. Kondisi itu tak hanya membuat perubahan kebiasaan pada manusia namun juga binatang, termasuk anjing pemandu difabel.

Selama sekitar tiga bulan di rumah, anjing pemandu atau guiding dog pun harus beradaptasi dengan kebiasaan baru. Tidak lagi diajak berjalan-jalan, tidak lagi memandu tuannya untuk mencapai tujuan.

Manager Tim The Charity Guiding Dogs, Pete Osborne mengatakan keadaan ini bisa membuat anjing pemandu mengalami disorientasi. "Anjing bisa saja lupa dengan kebiasaan-kebiasaan memandu tuannya karena situasi sudah berubah," kata Osborne seperti dikutip dari situs berita BBC, Selasa 23 Juni 2020.

Setelah sekian lama berhenti dari aktivitas rutin, Osborne menjelaskan, anjing pemandu perlu melakukan penyesuaian diri atau diingatkan kembali tentang tugasnya. "Mereka bisa kehilangan kemampuan yang selama ini membuaatnya istimewa," ucap Osborne.

Dalam masa new normal di mana masyarakat dapat kembali beraktivitas di luar ruangan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, jangan kaget jika tingkah anjing pemandu menjadi aneh. Anjing pemandu ini mungkin saja menjadi linglung dan berhenti ketika berada pada situasi tertentu di luar rumah.

Advertising
Advertising

Menurut Osborne, kebingungan itu terjadi karena insting dan kepercayaan diri anjing pemandu berkurang. "Anjing pemandu yang sudah terlatih sekalipun akan berkurang ingatannya jika terlalu banyak di rumah," kata dia.

Osborne menyarankan pemilik kembali melatih anjing pemandu dan bersabar dengan tingkah mereka yang mungkin membingungkan. Terlebih jika ada perubahan kegiatan selama masa new normal ini, misalkan rute bus yang dialihkan, dan sebagainya.

Berdasarkan survei The Charity Guiding Dogs, selama masa new normal, sebanyak 22 persen penyandang disabilitas netra lebih nyaman didampingi oleh pemandu dengan cara berpegangan di siku ketimbang dengan anjing pemandu. Salah satu situasi dalam tatanan new normal yang tidak dapat diatasi oleh anjing pemandu adalah bagaimana cara menjaga jarak satu sama lain atau menerapkan physical distancing sejauh 1,5 sampai 2 meter.

"Saat mengantre, anjing pemandu menganggap objek yang berada di depannya sebagai penghalang," kata Osborne. Akibatnya, anjing itu akan mendesak orang yang sedang mengantre di depannya dan menarik tuannya dengan terburu-buru hingga sampai ke tujuan.

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

4 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

5 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

11 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

14 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

29 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

34 hari lalu

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

29 Februari 2024

Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

Beasiswa Australia Awards 2025 kini sudah dibuka. Tersedia untuk S2 dan S3 dan kursus singkat.

Baca Selengkapnya

Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

28 Februari 2024

Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.

Baca Selengkapnya

Polri Terima Dua Personel Disabilitas Jalur Rekrutmen SIPSS, Ini Penjelasannya

26 Februari 2024

Polri Terima Dua Personel Disabilitas Jalur Rekrutmen SIPSS, Ini Penjelasannya

Dedi Prasetyo mengatakan Polri memperlakukan siswa difabel dan reguler setara.

Baca Selengkapnya