Riset: Tes DNA Hanya Mendeteksi 3 Persen Sindrom Autisme

Senin, 22 Juni 2020 10:00 WIB

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini banyak rekomendasi medis yang menyarankan seseorang melakukan tes DNA untuk mengetahui bakat awal sindrom autisme. Menurut sebuah riset, rekomendasi itu tak sepenuhnya tepat.

Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan The Journal JAMA Psychiatry, The American Academy of Pediatrics, The American College of Medical Genetics, dan The American Academy of Child and Adolescent Psychiatry menyebutkan, hanya 3 persen gen pembawa autisme yang dapat diidentifikasi dari tes DNA.

"Lebih baik mengkombinasikan laporan kesehatan berkala dan melakukan pemeriksaan fisik daripada hanya melakukan pemeriksaan DNA," ujar Daniel Moreno De Luca, Asisten Professor of Psychiatry and Human Behavior di Brown University yang melakukan penelitian ini secara langsung, seperti dikutip dari Scoop, Rabu 16 Juni 2020.

Penelitian ini melibatkan 1.000 responden berusia 1 sampai 68 tahun dan dilakukan sepanjang 2013 hingga 2019. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 16 persen responden mengaku harus melakukan tes DNA yang lebih bervariasi daripada sekadar mikro tes untuk gen X yang diketahui sebagai pembawa gen autisme.

Dari 16 persen responden tersebut, hanya 13 persen responden yang wajib melakukan tes lanjutan untuk mengidentifikasi gen X dan 4,5 persen wajib melanjutkan pada tes penampang mikro kromosom untuk memastikan memiliki gen autisme atau tidak.

Advertising
Advertising

Setelah mencermati hasil diagnosa responden yang terdeteksi mengalami autisme, peneliti menemukan hanya sebagian kecil orang yang melakukan kedua tes DNA pembawa kromosom X dan tes penampang mikro kromosom.

"Dari sekian banyak rekomendasi tes genetik yang diberikan kepada penyandang autisme yang saya tangani di klinik, tidak memberikan pengaruh yang terlalu tinggi terhadap kondisi seseorang. Hanya sekitar tiga persen yang memiliki pengaruh," ujar Daniel Moreno De Luca.

Dalam penelitian juga dipaparkan, bagaimana seseorang direkomendasikan untuk melakukan tes penampang mikro kromosom sepanjang 2010 - 2014. Namun hasil yang didapat tidak sejalan dengan berbagai tes yang disarankan tadi.

Daniel Moreno De Luca menjelaskan, penelitian ini sejatinya ingin menyoroti tentang sesuatu yang hilang atau terputus antara rekomendasi tes DNA dengan kondisi dan jumlah penyandang autisme dewasa.

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

9 jam lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

1 hari lalu

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme

Baca Selengkapnya

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

5 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

6 hari lalu

Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

Pakar menyebut beberapa syarat anak dengan autisme bisa belajar di sekolah inklusif. Apa saja yang harus dipenuhi?

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

7 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

7 hari lalu

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

9 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

15 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Post Mortem dan Ante Mortem Jenazah Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu?

18 hari lalu

Pemeriksaan Post Mortem dan Ante Mortem Jenazah Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu?

Identifikasi jenazah kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek melalui cara post mortem dan ante mortem, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Identifikasi Korban Tewas di Jalur Contraflow Tol Cikampek, Guru Besar Unpad Jelaskan Prosesnya

21 hari lalu

Identifikasi Korban Tewas di Jalur Contraflow Tol Cikampek, Guru Besar Unpad Jelaskan Prosesnya

Guru Besar Unpad ingatkan kepada polisi untuk tidak terburu-buru dalam melakukan proses tes DNA terhadap para korban tewas di jalur contraflow itu.

Baca Selengkapnya