Survei: 81 Persen Difabel Mengalami Dampak Negatif Covid-19

Rabu, 10 Juni 2020 16:00 WIB

Ilustrasi difabel. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan Difabel Indonesia atau JDI merilis data survei dampak Covid-19 terhadap penyandang disabilitas. Hasil survei dan analisa JDI ini diharapkan dapat menjadi tambahan rencana operasional pemerintah dalam menghadapi era new normal.

Seorang peneliti di Jaringan Difabel Indonesia, Joni Yulianto mengatakan survei ini dilakukan terhadap 1.683 responden dari berbagai ragam disabilitas pada 10 - 24 April 2020. "Survei dilakukan melalui online di 216 kabupaten/kota dan mencakup 32 provinsi," ujar Joni dalam konferensi pers online pada Selasa, 9 Juni 2020.

Dalam survei tersebut, sebanyak 80,9 persen difabel atau sekitar 1.361 penyandang disabilitas mengalami dampak negatif Covid-19. Dari total responden, hanya 60,55 persen (1.019 difabel) yang memperoleh informasi memadai mengenai Covid-19 dan protokol pencegahannya.

Sekitar 30 persen penyandang disabilitas yang memahami dan disiplin melaksanakn protokol pencegahan. "Ada 11,6 persen responden mempunyai komorbiditas atau penyakit penyerta yang mengakibatkan kerentanan terpapar Covid-19," ujar Ishak Salim yang juga peneliti dari Jaringan Difabel Indonesia.

Survei ini juga menemukan dampak ekonomi yang sangat serius, di mana sekitar 86 persen responden (1.447 difabel) yang bekerja di sektor informal mengalami pengurangan pendapatan sekitar 50 sampai 80 persen selama wabah corona terjadi.

Advertising
Advertising

"Menilik penerimaan jaring pengaman sosial, hanya 35,4 persen responden yang mendapatkan subsidi listrik; 5,16 persen memperoleh subsidi PAM/PDAM; 4,53 persen yang menerima BLT; 11,36 persen yang menerima BPNT; dan 13,03 persen menerima PKH," ujar peneliti JDI, Antoni Tsaputra.

Sementara itu, partisipasi penyandang disabilitas pada program ketenagakerjaan padat karya hanya mencapai 1,95 persen. Menurut Antoni, rendahnya jumlah penyandang disabilitas yang menerima program jaring pengaman sosial menunjukkan kondisi perekonomian difabel -terutama di sektor informal, membutuhkan perhatian serius dalam pemulihannya. "Apalagi kurang dari 5 persen responden yang berkegiatan ekonomi mempunyai literasi keuangan yang baik dan memiliki uang untuk dicadangkan," ujar Antoni.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

3 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya