Tantangan Guru Mengajar Kelas Inklusi Selama Belajar Jarak Jauh

Kamis, 4 Juni 2020 13:47 WIB

Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di rumah.

TEMPO.CO, Jakarta - Kesulitan melaksanakan kegiatan belajar mengajar selama Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB tidak hanya dirasakan oleh peserta didik, namun juga para guru. Terutama untuk kelas inklusi, para guru harus memodifikasi cara penyampaian materi sekaligus bekerja sama dengan orang tua atau pendamping siswa berkebutuhan khusus.

Yayasan Wahana Inklusif Indonesia menunjukkan hasil penelitian mereka tentang apa saja tantangan yang dialami oleh para guru selama mengajar para siswa berkebutuhan khusus lewat daring. Ketua Yayasan Wahana Inklusif Indonesia, Tolhas Damanik menyatakan pada prinsipnya kegiatan belajar mengajar inklusif adalah amanat Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang Penyandang Disabilitas, serta tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2020 tentang Pendidikan Inklusif.

"Semua ketentuan itu memuat peran aktif guru dalam kegiatan belajar mengajar secara inklusif, termasuk saat mengajar secara daring," kata Tolhas Damanik dalam diskusi mengenai pendidikan inklusif selama pandemi Covid-19 pada Jumat, 22 Mei 2020. Beberapa tantangan dan kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara inklusif melalui media daring, pertama keterbatasan waktu untuk mengeksplorasi materi pelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus.

Tantangan kedua adalah keterbatasan pengetahuan dan keterampilan pengajaran jarak jauh yang inklusif bagi peserta didik dengan disabilitas. Tolhas melanjutkan, hambatan ketiga yang dialami guru ketika melaksanakan pendidikan inklusif jarak jauh adalah keterbatasan keterampilan dan pengetahuan mengenai penggunaan alat komunikasi yang terakses serta keterbatasan pengembangan media dan materi pembelajaran yang terakses.

Hambatan kempat adalah keterbatasan kemampuan pengembangan strategi pelibatan orang tua atau pendamping dan lingkungan dalam kegiatan belajar mengajar secara inklusif bagi peserta didik dengan disabilitas.

Advertising
Advertising

Sebab itu, Yayasan Wahana Inklusif Indonesia merekomendasikan pemerintah agar mengeluarkan kebijakan penyelenggaraan pendidikan inklusif saat pandemi dan setelah wabah corona berakhir. Pemerintah sebaiknya dapat menyelenggarakan program pelatihan dan membuat panduan bagi guru dalam merancang pendidikan inklusif bagi peserta didik dengan disabilitas di rumah.

"Pemerintah juga diharapkan dapat memberikan panduan bagi orang tua dalam melakukan pendampingan tentang memanfaatkan media pembelajaran adaptif untuk peserta didik dengan disabilitas," kata Tolhas Damanik. "Dan satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah pengembangan skema komunikasi guru dan orang tua dalam pendidikan inklusif dari rumah."

Tolhas Damanik menekankan perlunya aksesibilitas terhadap beberapa fasilitas pembelajaran, seperti media pembelajaran adaptif yang juga mudah dimengerti oleh guru dan orang tua. Penting juga hotline atau layanan pengaduan selama kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah.

Berita terkait

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

49 menit lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

24 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Luncurkan Program Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif, Ini Artinya

28 hari lalu

Kemendikbudristek Luncurkan Program Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif, Ini Artinya

Kemendikbudristek merilis program pendidikan inklusif di Indonesia. Apa arti program tersebut?

Baca Selengkapnya

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

34 hari lalu

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta

Baca Selengkapnya

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

37 hari lalu

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.

Baca Selengkapnya

Di Depan Jokowi, Bos BRI Pamer 741 Ribu Agen BRILink dengan Nilai Transaksi Tembus Rp 1.400 Triliun

52 hari lalu

Di Depan Jokowi, Bos BRI Pamer 741 Ribu Agen BRILink dengan Nilai Transaksi Tembus Rp 1.400 Triliun

Bos BRI Sunarso membeberkan upaya pihaknya untuk mendorong inklusivitas, salah satunya dengan menghadirkan 741 ribu agen BRILink di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

52 hari lalu

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?

Baca Selengkapnya

Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

53 hari lalu

Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024

Baca Selengkapnya

BRI Microfinance Outlook 2024 akan Bahas Inklusi Keuangan

54 hari lalu

BRI Microfinance Outlook 2024 akan Bahas Inklusi Keuangan

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menyelenggarakan BRI Microfinance Outlook 2024 yang akan berlangsung 7 Maret 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya