Kesulitan yang Dialami Tunanetra Saat Physical Distancing

Sabtu, 23 Mei 2020 10:00 WIB

Tunanetra berjalan dengan menggunakan tongkatnya menuju sebuah stadion Changa Medero untuk ikuti latihan baseball, di Havana, Cuba 17 Mei 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberlakuan physical distancing atau pengaturan jarak fisik antar-individu memiliki dampak besar bagi kehidupan penyandang disabilitas.

Tak hanya masalah ekonomi, interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari penyandang disabilitas dari berbagai negara otomatis berubah. Bagi tunanetra, berikut ini sejumlah hambatan yang dialami seperti dikutip dari situs BBC London, Inggris, Jumat 24 April 2020.

  1. Tidak diterima oleh penduduk di sekitar tempat tinggal
    Seorang jurnalis tunanetra, Kate Pound mengatakan tidak dapat masuk ke dalam apartemen sehari setelah work from home diberlakukan di Inggris. Musababnya, penjaga apartemen tidak menerima orang yang masih bekerja di luar rumah. Padahal, pekerjaan Pound menuntut dirinya untuk tetap melakukan pekerjaan di luar rumah.

  2. Tidak ada yang mau mendampingi saat berada di dalam fasilitas umum
    Pound mencontohkan, saat dia masuk ke stasiun kereta, tidak ada satupun petugas yang mau mendampingi atau menuntunnya ke arah peron. Sebagai tunanetra, Pound harus meraba semua hand rail dan mesin taping tiket. Dia juga harus meraba pintu kereta untuk mengetahui letak pintu sebelum naik ke atas kereta. Padahal tindakan ini dapat membahayakan dirinya. Bukan hanya rentan terpapar Covid-19, memegang benda bergerak seperti pintu kereta beresiko menimbulkan kecelakaan.

  3. Sulit membeli barang di pasar swalayan
    Kesulitan pertama yang dihadapi Sajid Ali, 40 tahun seorang market researcher ketika harus membeli kebutuhan sehari-hari adalah menuju suatu rak untuk mencari barang yang dibutuhkan. Dia kesulitan menjaga keseimbangan, saat tangan kanan harus memegang tongkat, sedangkan tangan kirinya mendorong kereta belanja. Dalam situasi physical distancing, tidak ada petugas yang dapat memberikan layanan informasi.

  4. Kesulitan berjalan lurus di antara rak barang
    Pasar swalayan yang sebelumnya terakses bagi tunanetra di Inggris, akhirnya menjadi labirin yang membingungkan. Tunanetra kesulitan mencari letak barang tertentu dan mencari kasir. Pada akhirnya, Sajid Ali, tetap mencari petugas untuk membantunya membayar barang. Keadaan ini membuat dia berada lebih lama di dalam pasar swalayan.

  5. Kesulitan menyeberang jalan
    Bagi seorang tunanetra yang tinggal di rumah pinggir jalan besar, seperti Reanna Parkinson, 22 tahun, physical distancing membawa kesulitan lain. Tunanetra asal Lancashire ini kesulitan menyebrang jalan, lantaran tidak ada orang yang mau bersentuhan lengan untuk menuntun. Reanna tidak memiliki saudara kandung untuk mengantarnya, bahkan sekadar berbelanja. Saat ini Reanna mengandalkan pesan antar online untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

  6. Barang habis diborong
    Kesulitan lain adalah memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bagi tunanetra dan pasien diabetes Mandy O'Malley, sulit sekali menemukan produk diet untuk konsumsi makanan sehari-harinya. Musababnya, beberapa barang sudah habis diborong oleh pembeli dari kalangan non-disabilitas.

  7. Kesulitan mengetahui informasi gizi dari makanan antar
    Bagi pasien diabetes sekaligus tunanetra seperti Mandy, sangat penting mengetahui informasi gizi dalam makanan kemasan. Selama physical distancing, makanan kemasan adalah jenis yang paling mudah diakses karena dapat dibeli secara online. Sayangnya, banyak produsen makanan yang tidak mencantumkan secara lengkap informasi gizi.

  8. Merasa kesepian karena tidak bersosialisasi
    Sajad Ali tidak pernah lagi bersosialisasi dengan orang lain sejak physical distancing diterapkan. Sebelumnya, pria yang tinggal sendirian di apartemennya itu kerap berkunjung ke rumah beberapa taman. Namun, saat ini taman-taman tersebut juga tidak menerima tamu.

"Bagi penyandang disabilitas, kondisi seperti ini membutuhkan kesabaran yang lebih besar lagi. Perjuangan kami sepuluh kali lipat lebih tinggi dari biasanya," kata Sajad Ali. Sebab itu, menurut dia, penting untuk tetap menjaga kewarasan berpikir. "Mungkin dengan sedikit humor bisa menjadi cara untuk menjaga kesehatan fisik dan mental."

Berita terkait

PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

1 hari lalu

PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

PPDB 2024 dengan berbagai penerimaan seperti jalur zonasi, jalur prestasi, dan jalur afirmasi. Apa syarat masing-masing?

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

3 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

4 hari lalu

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

Seorang komika dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan karena dianggap telah melakukan penghinaan terhadap bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

4 hari lalu

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

Pramusaji dan barista kedai kopi difabel di Jalan Kendal menceritakan suka-duka menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

9 hari lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

9 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

12 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

13 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

14 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

14 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya