Kafe Bicara Jiwa Suguhkan Kopi dari Penyintas Skizofrenia
Reporter
Cheta Nilawaty P.
Editor
Rini Kustiani
Kamis, 16 April 2020 18:36 WIB
TEMPO.CO, Denpasar - Menyeduh kopi bisa menjadi salah satu terapi pemulihan jiwa bagi penyandang Skizofrenia. Terapi ini dapat dilakukan di sebuah tempat rehabilitasi bernama Rumah Berdaya di Denpasar, Bali.
Rumah Berdaya memiliki sebuah kedai kopi bernama Kafe Bicara Jiwa yang memberdayakan para barista penyintas Skizofrenia. Kafe Bicara Jiwa atau biasa disebut Kafe Biji ini terbuka untuk umum.
"Semua pelayan dan barista di sini penyintas Skizofrenia yang sudah menjalani rehabilitasi," ujar dokter spesialis kejiwaan, I Gusti Rai Putra Wiguna, pendiri sekaligus pembina Rumah Berdaya di Jalan Raya Sesetan, Denpasar Selatan Bali, saat diwawancara di Rumah Sanur Kreatif. Menurut dia, Kafe Bicara Jiwa memiliki enam pramusaji sekaligus barista yang merupakan penyintas Skizofrenia dan sudah menjadi konselor bagi peserta rehabilitasi.
Kegiatan di Kafe Bicara Jiwa bersama penyintas Skizofrenia ini antara lain meracik kopi dan belajar aneka teknik penyajiankopi. "Kopi yang disajikan juga banyak yang berasal dari Bali walau metode penyeduhannya tentu belum serumit di kedai kopi profesional, tapi patut dicoba," ujar Rai Putra Wiguna.
Penyandang Skizofrenia, dia menambahkan, perlu berkegiatan dalam rehabilitasi guna mengalihkan fokus supaya cepat sembuh. "Obat saja tidak cukup untuk mengurangi masa relapse (kambuh) bagi penyandang Skizofrenia," kata dia. Obat-obatan, Rai Putra Wiguna menjelaskan, hanya bekerja untuk mengurangi kadar dophaminepada otak. Jika penyintas Skizofrenia tidak melakukan apa-apa, maka perhatiannya akan kembali lagi ke keadaan relapse.
Rumah Berdaya merupakan akses rehabilitasi bagi penyintas Skizofrenia yang berada di bawah naungan Dinas Sosial Kota Denpasar bekerjasama dengan Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI), Simpul Bali, dan organisasi Ketemu Project. Tak hanya menyediakan pelatihan pembuatan kopi bagi penyintas Skizofrenia, Rumah Berdaya juga mengembangkan usaha kecil menengah berbasis kerajinan. "Produk yang mereka hasilkan dapat meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi halusinasi," ujar Rai Wiguna.
Bagi pendamping penyandang Skizofrenia, Rai Wiguna menyarankan agar tak ragu datang ke Rumah Berdaya yang terletak di Jalan Raya Sesetan ini, untuk mengetahui bagaimana cara memperlakukan mereka. Rumah Berdaya turut mengadvokasi agar keluarga mau menerima keberadaan orang dengan Skizofrenia dan jangan memasung mereka.