Physical Distancing, Petugas Bus di Kanada Tak Bisa Bantu Difabel
Reporter
Cheta Nilawaty P.
Editor
Rini Kustiani
Kamis, 9 April 2020 09:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengimbau penerapan physical distancing atau menjaga jarak antar-individu untuk mencegah penyebaran virus corona. Imbauan ini berimbas kepada penyandang disabilitas, terutama yang masih menggunakan moda transportasi umum untuk mobilitas.
Berangkat dari penerapan physical distancing itu, salah satu operator bus terbesar di Vancouver, Canada, Trans Link melarang petugasnya membantu penyandang disabilitas naik ke atas bus. "Ada sekitar 20 persen bus dengan rute tertentu yang tidak memiliki fasilitas untuk penyandang disabilitas. Dan bus seperti ini tak lagi melayani bantuan bagi difabel, khususnya kursi roda," kata Juru Bicara Trans Link, Jill Drews seperti dikutip dari CBS.Ca, Kamis 2 April 2020.
Yang dimaksud Jill Drews dengan fasilitas di bus untuk penyandang disabilitas adalah sudut untuk menempatkan kursi roda dan ramp atau tanjankan bagi difabel kursi roda yang hendak naik dan turun. Menurut dia, masih ada 80 persen bus yang dapat mengangkut penumpang difabel kursi roda karena dilengkapi dengan fasilitas tadi.
Bus tersebut, Jill Drews melanjutkan, umumnya memiliki sasis yang rendah dan ramp portabel sehingga memudahkan penyandang disabilitas kursi roda untuk naik dan turun. Dengan begitu, petugas bus tak perlu membantu mereka sekaligus menerapkan aturan physical distancing.
Sebelum aturan physical distancing berlaku, biasanya sopir bus akan turun membantu menaikkan dan menurunkan penumpang penyandang disabilitas. Untuk difabel kursi roda, sopir bus menempatkan ramp atau tanjakan untuk naik dan turun bus, mendorong kursi roda, menempatkan kursi roda di sudut khusus, dan memasang tali pengaman.
Seorang difabel kursi roda, Joeclyn Maffin mengatakan ketentuan physical distancing menyulitkan penyandang disabilitas dalam mobilitas. "Kebijakan ini menimbulkan masalah baru. Terlebih saat ini sangat sulit mencari pendamping untuk difabel," kata Jocelyn Maffin yang menggunakan kursi roda karena mengalami cedera tulang belakang.
Sebelum menerapkan kebijakan physical distancing, Jill Drews mengatakan perusahaannya telah telah mengumumkan pembatasan layanan dan merekomendasikan agar penyandang disabilitas menggunakan moda transportasi lain. "Kami sarankan pengguna kursi roda menggunakan taksi atau sepeda motor khusus roda tiga untuk berpergian," kata Jill Drews.