Wabah Corona, 35 Atlet Paralympic Dipulangkan
Reporter
Cheta Nilawaty P.
Editor
Rini Kustiani
Selasa, 7 April 2020 16:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ajang olahraga internasional Olimpiade yang mestinya berlangsung di Jepang pada 24 Juli sampai 9 Agustus 2020 diundur menjadi tahun 2021. Begitu juga dengan penyelenggaraan Paralympic atau Olimpiade untuk penyandang disabilitas yang mestinya diadakan bersamaan, juga diundur karena wabah corona.
Sekretaris Jenderal National Paralympic Comittee atau NPC Indonesia, Rima Ferdianto mengatakan teleh menerima surat dari International Paralympic Commitee perihal pengunduran jadwal Paralimpiade karena wabah corona. "Paralympic diundur sampai sebelum musim panas tahun 2021 di Jepang," kata Rima Ferdianto saat dihubungi Rabu 25 Maret 2020.
Pengunduran jadwal ajang olahraga dunia bagi penyandang disabilitas itu berimbas kepada pada atlet difabel yang bakal bertanding. Tercatat sebanyak 35 atlet difabel akan terjun di berbagai cabang olahraga dalam Paralympic di Jepang.
Sebanyak 35 atlet yang sedang menjalani Pemusatan Latihan Nasional atau Pelatnas untuk Paralimpiade akhirnya dipulangkan ke rumah masing-masing. Mereka diminta tetap menjaga kebugaran dan berlatih untuk kemudian menjalani pelatnas lagi sebelum berangkat ke Jepang tahun depan.
Pada 20 Maret 2020, Presiden International Paralympic Commitee atau IPC, Andrew Parsons menyatakan mendukung pernyataan International Olympic Committee yang mengusulkan pengunduran ajang Olimpiade untuk penyandang disabilitas yang rencananya akan diadakan bersama ajang Olimpiade di Tokyo, Jepang, tahun ini.
"Hidup manusia jauh lebih penting, termasuk para atlet. Kami imbau tetap berada di rumah untuk mencegah penyebaran COVID-19," kata Parsons seperti yang dikutip dari situs resmi IPC. Panitia Paralimpiade masih menunggu skenario lanjutan bersama panitia Olimpiade, terutama berkiatan dengan keputusan teknis Olimpiade dan Paralimpiade 2020 diundur.