Penulisan Kitab Injil untuk Penyandang Disabilitas Tuli Netra

Rabu, 25 Maret 2020 10:00 WIB

Sebuah injil di gereja Sion, Pangeran Djayakarta, Jakarta (9/5). Gereja ini dibangun untuk mengganti kapel (gereja kecil) yang untuk para budak dari Bengal, Malabar, Koromandel dan Sri Langka yang dibawa ke Nusantara. (TEMPO/Yosep Arkian)

TEMPO.CO, Jakarta - Wycliffe Associates memperkenalkan sistem penulisan notasi simbol yang universal atau Symbolic Universal Notation (SUN) pada kitab Injil bagi umat Nasrani yang menyandang disabilitas tuli netra.

Penyandang disabilitas tuli netra tidak mengetahui bahasa isyarat. Sebab itu, perlu metode yang berbeda untuk menyampaikan sesuatu kepada mereka. "Akhirnya, format penulisan Symbolic Universal Notation ini tercipta dan dapat juga digunakan oleh penyandang disabilitas tuli netra," kata Lori Jenkins, Direktur Program Symbolic Universal Notation (SUN) Wycliffe Associates seperti dikutip dari CBN News, Kamis 12 Maret 2020.

Program Symbolic Universal Notation yang berbasis simbol ini awalnya terinspirasi dari penulisan huruf Mandarin yang digunakan seorang relawan perintis bernama Emily Wang. "Setelah diterapkan bagi disabilitas tuli netra, ternyata simbol yang direpresantasikan Wang mudah dimengerti," kata Jenkins.

Penyandang disabilitas tuli netra yang ingin membaca kitab Injil dengan penulisan Symbolic Universal Notation akan dikenalkan dulu dengan seratus simbol. Penyandang disabilitas tuli netra memiliki pola komunikasi dan cara mengakses informasi yang berbeda, sehingga menurut Jenkins, keberadaan simbol-simbol ini menjadi sangat penting.

Seroang tuli netra dari Inggris yang mengadvokasi penyandang Usher Syndrome penyebab kebutaan sekaligus tuli, Emma Boswell menjelaskan bagaimana simbol dapat memudahkan penyandang tuli netra dalam memahami sesuatu.

Advertising
Advertising

"Misalkan kata butterfly (kupu-Kupu) disampaikan dengan simbol mentega dan pesawat terbang," ujar Emma Boswell dalam acara Seminar Deaf Blind yang diadakan oleh Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Secara umum, menurut Emma Boswell, penyandang tuli netra dapat berkomunikasi melalui dua cara. Pertama, menggunakan metode Socio Haptic, yaitu berkomunikasi melalui penggambaran di tubuh, seperti bahu, lengan, atau telapak tangan.

Metode kedua adalah Tadoma, yaitu pembacaan bibir melalui sentuhan jari. Dengan cara ini, difabel tuli netra menggunakan ibu jari mereka meraba bentuk bibir, kemudian tiga jari meraba rahang, sementara kelingking merasakan getaran suara yang keluar dari leher lawan bicara.

Berita terkait

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

39 menit lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

1 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

1 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

2 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

4 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

8 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

10 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

26 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya