Pengunjung mengamati helikopter tempur di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta, Sabtu, 25 Januari 2020. Libur Imlek dimanfaatkan sejumlah warga untuk berwisata sejarah dan pendidikan ke museum. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Museum adalah salah satu bangunan yang sering dikunjungi berbagai kalangan termasuk penyandang disabilitas. Terkadang tidak semua pengunjung dengan disabilitas dapat mengakses ruang dan informasi yang disediakan museum, lantaran tidak tersedianya aksesibilitas bagi pengunjung berkebutuhan khusus.
Mengutip buku Tips Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas di Museum Teknologi yang diterbitkan missionstem.nasa.gov, ada beberapa cara yang dapat dilakukan staf museum ketika bertemu pengunjung difabel.
Berikut beberapa tips buat petugas museum ketika berinteraksi dengan pengunjung disabilitas secara umum:
Tanggap dan tetap tenang Ketika petugas tidak dapat menerka jenis ragam disabilitas pengunjung, tanyakan apa yang dibutuhkan pengunjung tersebut.
Menanggapi dengan wajar Berusaha tetap berkomunikasi dan menanggapi pernyataan pengunjung difabel dengan wajar sambil memerhatikan dengan seksama kebutuhan mereka.
Perhatikan respons pengunjung difabel Bila bertemu pengunjung dengan disabilitas yang mudah teralihkan perhatiannya atau terkejut dengan kehadiran orang lain, sebaiknya petugas tidak langsung menyentuh atau menegurnya. Terapkan pendekatan berbeda, misalnya bertanya dulu kepada penamping atau berada di dekatnya dulu selama beberapa menit baru kemudian membuka interaksi.
Mengajak berkeliling museum Ajak pengunjung penyandang disabilitas tersebut untuk tidak menetap di satu ruangan. Dampingi dan berikan pengarahan mengenai jenis ruang atau arah yang harus mereka ikuti.
Menyimak kebutuhan pengunjung difabel Sediakan waktu luang dan perhatian untuk mendengarkan dan menyimak apa saja yang kebutuhan pengunjung berkebutuhan khusus.
Beri pendampingan bila perlu Jika ada pengunjung dengan disabilitas membutuhkan pendampingan atau akses tertentu, pengelola museum wajib menunjuk salah seorang petugas mendampingi dari awal hingga akhir kunjungan.
Perhatikan aksesibilitas di museum Pengelola museum sebaiknya menyediakan alat bantu untuk berbagai jenis ragam disabilitas. Misalnya, kursi roda, ramp portable, petunjuk dengan huruf braile atau petunjuk digital dengan pembaca layar, penerjemah bahasa isyarat. Sampai papan informasi dengan bentuk huruf yang jelas dan mudah dibaca dan pegangan permanen pada ruangan dengan lantai miring yang curam.