Beda Layanan Panti dan Balai Wyata Guna Bandung

Senin, 27 Januari 2020 10:00 WIB

Mahasiswa disabilitas netra beraktivitas setelah kembali ke asrama Wyata Guna, Bandung, Rabu, 22 Januari 2020. Mereka sempat tinggal di trotoar selama beberapa hari pasca pengusiran sepihak oleh pihak asrama. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Kisruh antara penghuni panti Wyata Guna di Bandung, Jawa Barat, merupakan imbas dari pelaksanaan Peraturan Menteri Sosial Nomor 18 tahun 2018. Peraturan tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di Lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial membuat status Panti Wyata Guna berubah menjadi Balai Wyata Guna.

Selain struktur organisasi, perubahan status ini otomatis merombak fungsi dan layanan dari panti menjadi balai. Panti Sosial Bina Netra Wyata Guna berubah menjadi Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra. Perubahan itu yang ditolak mahasiswa tunanetra Wyata Guna yang tergabung dalam Forum Akademisi Luar Biasa.

Juru bicara Forum Akademisi Luar Biasa, Elda Fahmi mengatakan, dia telah menjadi penghuni asrama di panti Wyata Guna sejak kelas VI Sekolah Dasar pada 2012. Sempat belajar di Sekolah Luar Biasa Tunanetra di Wyata Guna hingga lulus SMP, Elda melanjutkan ke SMA umum di Bandung. Aturan membolehkannya sekolah di luar panti, namun tinggal di asrama Wyata Guna. "Itu berlaku sampai lulus mahasiswa," kata Elda Fahmi, Kamis 23 Januari 2020.

Ketentuan itu menurut dia tanpa syarat, kecuali penghuni asrama benar-benar bersekolah. Selain pelajar pendidikan formal atau pendidikan dasar, asrama panti juga dihuni para peserta pendidikan vokasional atau keterampilan hidup. Maksimal mereka bisa tinggal di asrama selama empat tahun. Asrama untuk pelajar dengan peserta vokasional terpisah pun lelaki dan perempuan.

Penghuni wisma tunanetra Wyata Guna kembali masuk ke asrama setelah menginap empat malam di pinggir Jalan Pajajaran Bandung, Sabtu 18 Januari 2020. TEMPO | Anwar Siswadi

Advertising
Advertising

Selama tinggal di asrama panti, penghuni memperoleh layanan seperti uang komputer, tempat bermain, buku bacaan. Makanan disediakan tiga kali sehari ditambah makanan ringan pada sore hari. Ada pula jatah sabun mandi setiap bulan, pasta gigi, deterjen, dan setahun sekali mendapat baju saat Lebaran serta uang sekitar Rp 50 - 75 ribu per orang. "Kalau uang harian misal untuk jajan, ongkos sekolah enggak ada. Saya dapat dari orang tua," ujar Elda. Adapun rekan mahasiswa lain mendapatkan uang untuk kebutuhan harian dengan berdagang, mengamen, atau memijat.

Kepala Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial Balai Wyata Guna, Hisyam Cholil mengatakan, setelah berubah dari panti, balai per 1 Januari 2019 hanya mengurus rehabilitasi peserta pendidikan vokasional lanjutan. "Berdasarkan regulasi hanya boleh tinggal di asrama selama enam bulan," katanya, Rabu 15 Januari 2020. Balai juga tak lagi menangani soal SLB Wyata Guna, murid, dan asrama serta fasilitasnya dicabut. Kini selama masa transisi hingga enam tahun ke depan, kebijakan itu belum berlaku sepenuhnya.

Asrama masih bisa dihuni pelajar serta mahasiswa tunanetra hingga lulus. "SLB Wyata Guna kini di bawah pengelolaan Dinas Pendidikan Jawa Barat," kata Hisyam Cholil. Siswa dan mahasiswa tunanetra di Wyata Guna yang tinggal di asrama maupun tidak kini berjumlah 65 orang.

Pihak Forum Akademisi Luar Biasa yang menolak peraturan menteri sosial tadi ingin agar fungsi panti di Wyata Guna tidak berubah demi masa depan pendidikan dan kehidupan pelajar tunanetra generasi mendatang. Mereka ingin adik-adiknya bisa sekolah dari dasar hingga kuliah di Wyata Guna yang didirikan sejak 1901 oleh ahli mata C.H.A. Westhoff karena pengelolaannya dinilai sesuai dengan kebutuhan.

Berita terkait

Wacana KemenPPPA-Kemensos Digabung, Khofifah Khawatir Tumpang Tindih

7 hari lalu

Wacana KemenPPPA-Kemensos Digabung, Khofifah Khawatir Tumpang Tindih

Khofifah Indar Parawansa menanggapi isu penggabungan Kemensos dan KemenPPPA di kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma Sebut Pengusulan Data Penerima Bansos Kini Harus Melalui Musyawarah Desa

10 hari lalu

Mensos Risma Sebut Pengusulan Data Penerima Bansos Kini Harus Melalui Musyawarah Desa

Risma mengaku usulan mekanisme bansos ini usai mendengar kabar pengusulan bantuan sosial diputuskan oleh satu orang

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

11 hari lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

11 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

13 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

15 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

16 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

16 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

16 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

18 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya