BEI Yogyakarta Ajak Difabel Melek Main Saham di Pasar Bursa

Jumat, 13 Desember 2019 17:36 WIB

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia perwakilan Yogyakarta mengajak difabel belajar berinvestasi di pasar bursa. Melalui program Difaversada maka terbuka peluang bagi difabel untuk turut menjadi investor di pasar modal.

"Dari berbagai kalangan yang kami edukasi, mulai dari pengusaha, eksekutif muda, mahasiswa, petani, sampai tukang becak, dan penyandang disabilitas, yang cukup menantang adalah tunanetra," kata Irfan Noor Riza, Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Yogyakarta, Jumat, 13 Desember 2019. Awalnya terbersit kekhawatiran apakah teman tunanetra dapat memahami apa itu pasar modal dan apa saja bentuk produknya.

Irfan Noor Riza menyatakan rasa pesimistis itu keliru karena tunanetra mampu membaca berbagai angka, tabel, grafik, melalui aplikasi. "Sudah ada aplikasi yang membacakan tampilan pada layar ponsel melalui suara," ucap dia. Kini di BEI Perwakilan Yogyakarta tercatat ada 28 difabel yang teregistrasi.

Seorang tunanetra yang menjadi investor di pasar bursa, Toviyani Widi Saputri mengatakan sudah memahami mekanisme jual beli saham sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). "Saya mengajak teman-teman untuk menanam saham di perusahaan yang resmi, bukan bodong," kata Toviyani, mahasiswi semester lima Jurusan Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Toviyani tak kesulitan untuk berinvestasi saham di bursa efek. Melalui aplikasi di ponsel Android, dia bisa membaca grafik melalui suara. "Saya pakai aplikasi Talkback," ucapnya. Setelah memahami cara berinvestasi di pasar bursa, Toviyani kerap menggunakan uang beasiswa untuk membeli saham sebagai bentuk investasi.

Advertising
Advertising

Toviyani Widi Saputri, mahasiswa tunanetra Jurusan Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang menjadi investor di pasar bursa sejak SMA. TEMPO | M. Syaifullah

Hingga Oktober 2019, tercatat sebanyak 46.534 investor di Bursa Efek Indonesia perwakilan Yogyakarta. Jumlah ini meningkat dari 38.815 investor pada tahun lalu. Irfan Noor Riza mengatakan, pada awal berdiri tahun 2009, BEI Yogyakarta hanya memiliki 900 investor. Transaksi per bulan rata-rata sekitar Rp 50 miliar.

Setelah sepuluh tahun berjalan sembari memberikan edukasi mengenai pasar modal kepada masyarakat, kini transaksi per bulan di BEI Yogyakarta mencapai Rp 1,4 triliun. "Program edukasi dalam bentuk Sekolah Pasar Modal menjadi primadona dan andalan kami dalam menumbuhkembangkan investor di Yogyakarta," kata Irfan.

Saat ini ada 36 Galeri Investasi BEI di sejumlah kampus di Yogyakarta. Galeri tersebut juga menggelar program Sekolah Pasar Modal. "Kampus punya desa dan SMK binaan. Dari sana akan ada kelompok studi investor dan Karang Taruna untuk bersinergi," kata dia.

Berita terkait

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

1 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

2 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

3 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

3 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

4 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

5 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

7 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

10 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

13 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya