Advokasi Pendidikan Inklusi Lewat Film Kisah Persahabatan Ini

Jumat, 6 September 2019 10:09 WIB

Film dokumenter Good Pitch 2019/YouTube

TEMPO.CO, Jakarta - Kisah persahabatan dua remaja tunanetra Salsa dan Dea, 17 tahun, diabadikan dalam sebuah dokumenter berjudul 'Menggapai Bintang' dan menjadi salah satu dari lima film yang berhasil masuk ajang pemaparan film yang dapat menjaring pemangku kepentingan dari seluruh dunia, Good Pitch ke 43.

“Saya jatuh cinta pada persahabatan keduanya, Salsa dan Dea yang sama-sama berjuang untuk meruntuhkan stigma mengenai tunanetra yang sering dianggap tidak bisa apa apa,” ujar produser film dokumenter Menggapai Bintang, Mila Kartina Kamil, dalam acara Pitching film dokumenter Good Pitch 2019, di Hotel JS Luwansa, jalan HR Rasuna Said, Jakarta Kamis 5 September 2019.

Menggapai Bintang tidak hanya menceritakan bagaimana dua sahabat tunanetra saling mendukung untuk menggapai cita cita. Di film itu, salsa memaparkan upayanya yang ingin menjadi guru matematika dengan mendaftar di universitas negeri Jakarta. Sedangkan Dea, bercita-cita menjadi jurnalis, dengan menjadi seorang penulis lepas di majalah sekolahnya di Amerika Serikat.

Dalam film digambarkan, kedua remaja beraktivitas layaknya remaja pada umumnya. Seperti Dea yang tetap melakukan aktivitas di luar ruangan dengan menaiki flying fox. Maupun Salsa yang menjadi salah satu vokalis band bernama CB Band. Kegiatan dua remaja tunanetra tersebut terekam dengan sangat baik di kamera sutradara dokumenter, Ucu Agustin.

“Bahwa setiap makhluk hidup yang terlahir di dunia, memiliki keunikan masing masing, juga kelebihannya masing masing,” ujar sutradara Ucu Agustin. Perempuan yang juga pernah membuat film dokumenter berjudul 'Wanita' ini mencoba menangkap permasalahan yang dialami tunanetra sehari-hari, terutama yang terbangun dari stigma.

Advertising
Advertising

Film ini ingin mengirimkan pesan, bahwa pendidikan adalah salah satu alat utama terpenting bagi tunanetra dalam mewujudkan cita cita, maupun memperbaiki taraf hidup. Menurut Mila Kartina, sampai saat ini masih banyak anak-anak tunanetra yang kesulitan mengenyam bangku pendidikan, karena harus berhadapan dengan stigma. “Ada yang diremehkan kemampuannya, mengalami perenungan, hingga kesulitan mengakses sarana belajar mengajar, seperti buku braille misalnya,” ujar Mila Kartina.

Lantaran itulah, donasi yang diterima dari hasil pemaparan film ini akan digunakan untuk program pengembangan pendidikan bagi anak-anak tunanetra, pengadaan buku braille, pengembangan program belajar mengajar matematika yang selama ini masih dianggap sulit diakses oleh anak anak tunanetra, hingga pengembangan proses belajar mengajar secara inklusif antara anak-anak dari kalangan melihat dengan anak-anak tunanetra melalui program 'Aku dan Sahabatku'.

Berita terkait

Pemeran Film The Idea of You

15 menit lalu

Pemeran Film The Idea of You

Film The Idea of You tayang di Prime Video pada 2 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

18 jam lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

1 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

1 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

1 hari lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

2 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

2 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

2 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

2 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya