Sumadi, Pemijat Tunanetra Terima Penghargaan dari Presiden Jokowi

Jumat, 23 Agustus 2019 19:10 WIB

Pemijat tunanetra Sumadi yang pernah mendapat penghargaan dari Presiden Joko Widodo. Dok. Go-Jek

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu profesi yang paling banyak dilakoni tunanetra adalah pemijat atau massious. Pekerjaan ini seperti melekat pada citra tunanetra, di manapun berada. Untuk mengakomodasi potensi itu, perusahaan Gojek menyediakan layanan Go Massage dari para tunanetra untuk pelanggannya.

Salah seorang pemijat yang terbilang berprestasi di kalangan tunanetra adalah Sumadi. Pria asal Jawa Tengah ini adalah seorang pemijat yang memiliki rating sempurna di platform Go Massage. Sumadi tidak hanya memiliki teknik memijat yang tepat, namun juga rapi, bersih, dan memperhatikan penampilannya ketika menangani klien.

"Saya bekerja menawarkan jasa, tentu yang dinilai adalah jasa dan kinerja saya. Saya berharap rating lima dari Gojek yang diberikan kepada saya bukan semata-mata karena kasihan," ujar Sumadi di acara Musyawarah Nasional Persatuan Tunanetra Indonesia ke-9 di Ballroom Hotel Mega Anggrek, Rabu 21 Agustus 2019.

Lantaran teknik memijat serta prestasinya di Gojek, Sumadi menjadi salah seorang penerima penghargaan mitra start up terbaik yang diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 2018. Penghargaan ini membuktikan bahwa tunanetra masih memiliki taring di dunia massage, meski banyak perusahaan atau klinik spa modern bermunculan.

Sumadi berbagi tips agar tak kalah dengan spa modern, maka setiap pemijat sebaiknya tampil bersih, bekerja profesional, dan tidak malas menerima ilmu baru. "Saya selalu ingat, di atas langit selalu ada langit," ujar Sumadi.

Advertising
Advertising

Tunanetra yang pernah dua kali bekerja sebagai massious di perusahaan spa ini menjelaskan salah satu cara mempopulerkan jasa pijatnya adalah menggunakan metode pemasaran digital. Dia juga kerap mempresisikan klinik pijatnya dengan peta di Google agar klien atau pelanggan mudah mencarinya.

"Saya selalu update tempat atau posisi saya berada, terutama untuk klinik pijat milik sendiri agar mudah dicari dan diidentifikasi," ujarnya di depan peserta Munas Pertuni itu. Sumadi juga mengingatkan agar pemijat tidak anti-kritik ketika memberikan jasanya, baik saran dari pelanggan atau orang di sekitarnya. Misalnya, bagaimana cara berkomunikasi dan berpenampilan, juga menjadi faktor penunjang yang penting. "Jangan sering menelepon atau mengobrol ketika memberikan jasa massage."

Dengan keberhasilan Sumadi, profesi massious di antara tunanetra tak bisa dipandang sebelah mata. Banyak tunanetra yang berhasil memberdayakan diri dan berjasa bagi keluarganya melalui profesi ini. Bahkan beberapa di antara mereka dapat memiliki aset tetap, seperti rumah dan menyekolahkan putra putrinya, dari hasil memijat.

Berita terkait

Akhir Politik Jokowi di PDIP

12 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

2 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Usai Panen di Gorontalo, Jokowi Target Kurangi Impor Jagung

5 hari lalu

Usai Panen di Gorontalo, Jokowi Target Kurangi Impor Jagung

Jokowi berharap produksi komoditas jagung dapat terus meningkat sehingga mengurangi impor.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Dipanggil Jokowi Membahas Investasi IKN, Hasilnya?

8 hari lalu

Tony Blair Dipanggil Jokowi Membahas Investasi IKN, Hasilnya?

Tony Blair menjelaskan, Uni Emirat Arab (UAE) berencana untuk investasi panel surya di IKN. Investasi ini akan difasilitasi oleh Tony Blair Institute.

Baca Selengkapnya

PUPR Optimistis Istana dan Kantor Presiden di IKN Siap Juli, Presiden Jokowi Bisa Upacara 17 Agustus?

8 hari lalu

PUPR Optimistis Istana dan Kantor Presiden di IKN Siap Juli, Presiden Jokowi Bisa Upacara 17 Agustus?

PUPR menyatakan Istana Negara dan Kantor Presiden di IKN dapat fungsional pada Juli, sehingga Presiden Jokowi bisa menggelar upacara 17 Agustus.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

10 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Kabar Terbaru IKN: Pembangunan Dikebut untuk Upacara HUT RI ke-79, ASN Pindah setelah 17 Agustus

11 hari lalu

Kabar Terbaru IKN: Pembangunan Dikebut untuk Upacara HUT RI ke-79, ASN Pindah setelah 17 Agustus

Satgas Pembangunan IKN memastikan Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 bisa digelar di Nusantara pada 17 Agustus 2024, sementara kepindahan ASN sesudahnya

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

11 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Sebut Kesalahan Jokowi ke Megawati Lebih Banyak Dibandingkan SBY

14 hari lalu

Politikus PDIP Sebut Kesalahan Jokowi ke Megawati Lebih Banyak Dibandingkan SBY

Belum cukup sampai di situ, ucap Deddy, Jokowi juga menyalahgunakan kekuasaan dengan cawe-cawe saat pemilu dan menggunakan semua instrumen kekusaan.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Sebut Jokowi Harus Temui Pengurus Anak Ranting Sebelum Megawati

14 hari lalu

Politikus PDIP Sebut Jokowi Harus Temui Pengurus Anak Ranting Sebelum Megawati

"Jokowi tanpa anak ranting PDIP tidak mungkin bisa seperti yang sekarang," kata dia.

Baca Selengkapnya