Stunting Bukan Kondisi Disabilitas di Masa Penjajahan Belanda

Sabtu, 18 Mei 2019 10:00 WIB

Ilustrasi anak dengan stunting. nyt.com

TEMPO.CO, Jakarta - Stunting di Indonesia merupakan bagian dari sejarah. Pada masa penjajahan kolonial Belanda, banyak masyarakat Indonesia yang saat itu berada dalam kondisi stunting namun mereka tidak menyadarinya.

Baca: 3 Mitos dan Fakta Stunting, dari Makanan hingga Tinggi Badan

Sejarawan kesehatan dari Universitas Indonesia, Agus Setiawan mengatakan pada masa itu tidak ada stigma di masyarakat tentang stunting. "Karena merupakan bagian dari fenomena kurangnya pemenuhan gizi, terutama di masa kolonial Hindia Belanda,” ujar Agus Setiawan saat diwawancara dalam acara 'Ngobras' yang diadakan oleh Majalah Historia di Beranda Kitchen, Kamis 16 Mei 2019.

Menurut Agus Setiawan, fenomena stunting yang salah satunya dicirikan dengan individu bertubuh pendek, dahulu kala terjadi karena rendahnya tingkat ekonomi masyarakat. Pada masa penjajahan Belanda, sebagian besar masyarakat Indonesia tergolong miskin dan tak mampu membeli bahan makanan dengan nilai gizi yang baik. "Saat itu, makan nasi saja sudah istimewa sekali," ucap dia.

Perbaikan gizi baru terjadi ketika Indonesia sudah merdeka dan memulai pembangunan di segala sektor melalui Rencana Pembangunan Lima Tahunan atau Repelita, yang dimulai sekitar tahun 1969. Saat itu pemerintah, melalui Departemen Kesehatan mulai mencanangkan program makanan bergizi melalui kampanye empat sehat lima sempurna.

Advertising
Advertising

Simak: Cegah Stunting, Ini Kebutuhan Gizi Anak pada 1.000 Hari Pertama

Peranan rumah sakit, meski sudah dibangun sejak masa kolonial Belanda, belum memiliki sudut pandang pencegahan stunting. Saat itu, rumah sakit lebih memperhatikan penanganan penyakit yang bersifat epidemis, seperti cacar atau campak.

Agus Setiawan melanjutkan, bidang pemenuhan gizi di rumah sakit yang sudah ada di masa penjajahan Belanda lebih mendahulukan kebutuhan gizi prajurit. "Upaya pemerintah kolonial waktu itu soal perbaikan gizi bertujuan menjaga kesehatan para tentara dalam menghadapi serangan Inggris dari daerah utara," ujar dia.

Lantaran jumlah rakyat Indonesia yang cukup banyak berada dalam kondisi stunting itulah, menurut Agus, yang menyebabkan kemungkinan stunting tidak termasuk kondisi disabilitas. Saat itu, tidak ada anggapan dalam masyarakat yang mengatakan bahwa stunting merupakan kondisi yang membutuhkan penanganan khusus.

Baca juga: Debat Cawapres, Istri Sandiaga Uno Jadi Inspirasi Atasi Stunting

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

7 jam lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

2 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

2 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

5 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

21 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

24 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

25 hari lalu

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Baca Selengkapnya

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

28 hari lalu

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

33 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya