Tingkatkan Peluang Pekerja Disabilitas untuk Industri Pariwisata

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 13 Mei 2019 11:05 WIB

Ilustrasi disabilitas. pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Industri Pariwisata di Sumatera Selatan (Sumsel) diminta untuk memberi peluang bagi pekerja penyandang disabilitas untuk bisa ikut bekerja di sektor pariwisata.

Baca: Barack Obama Bikin Film Tentang Remaja Disabilitas

Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang Zulkifli Harahap mengatakan pihaknya menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pemberdayaan Penyandang Disabilitas di Kampus Poltekpar Palembang pada 9 Mei 2019, “Sudah saatnya penyandang disabilitas mendapat kesempatan yang sama untuk bekerja di sektor pariwisata,” katanya.

Poltekpar Palembang berkomitmen agar hal semacam ini disegerakan. “Kami ingin ajak semua industri kepariwisataan berkomitmen, ayo bersama-sama membuka peluang bagi penyandang disabilitas,” ujarnya.

Zulkifli menjelaskan, program untuk membuka kesempatan bekerja bagi pekerja penyandang disabilitas pernah ia jalankan saat di STP Bandung.

Mereka mendapat pelatihan beberapa pekan oleh industri kepariwisataan seperti hotel, katering, dan laundry yang difasilitasi pihak kampus. “Mereka tidak ingin dikasihani, tapi sebenarnya ingin berdiri di atas kaki mereka sendiri lewat usaha atau bekerja. Untuk ke arah sana harus ada peluang dari para industri dulu,” katanya.

Advertising
Advertising

Setelah mendapat pelatihan keterampilan, pekerja penyandang disabilitas mengetahui kemampuan yang akan ia kembangkan saat diterima magang. Dari pelatihan itu pula industri kepariwisataan bisa mengetahui calon pegawai yang akan mereka rekrut.

Pada kesempatan yang sama Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Wilayah Sumsel Hikma Meliana, mengapresisasi langkah yang dilakukan Poltekpar Palembang.

Menurutnya, hal yang dilakukan pihak kampus merupakan perwujudan amanat Undang Undang Nomor 8 tahun 2016. "Ada 700-an orang penyandang disabilitas di Sumsel yang terdata. Baik skala ringan, sedang, dan berat. Tapi semuanya kesulitan mendapat kerja hanya karena kekurangan secara fisik, apalagi untuk sektor kepariwisataan. Sudah kirim lamaran, pas dipanggil wawancara langsung ditolak karena ada cacat fisik," kata Hikma.

Baca: Mengenal Masjid Inklusif di Amerika Serikat, Masjid Al-Rabia

Dirinya berharap terbukanya peluang bagi penyandang disabilitas di sektor kepariwisataan bukan sekadar wacana. Ia juga mendesak peran pemerintah daerah untuk mendukung program tersebut. "Pemerintah harus mendukung, sebab yang semacam ini apabila sukses bisa jadi indikator keberhasilan pembangunan daerah," katanya.

Berita terkait

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

12 jam lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

13 jam lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

16 jam lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

20 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

2 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

3 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

4 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

6 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya