3 Kartini Pejuang Keseteraan Akses Penyandang Disabilitas

Minggu, 21 April 2019 15:56 WIB

Angkie Yudistia. dok. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Seperti Kartini yang memperjuangkan kesetaraan bagi perempuan Indonesia, tiga perempuan penyandang disabilitas ini juga punya andil dalam memperjuangkan kesetaraan akses bagi penyandang disabilitas. Kiprah mereka diakui oleh masyarakat Indonesia sampai dunia internasional.

Baca: 3 Cara Seru Memperingati Hari Kartini

Tiga perempuan itu adalah Ariani Soekanwo, tunanetra yang juga Ketua Pusat Pemilihan Umum Akses Penyandang Disabilitas; Risnawati Utami, pengguna kursi roda yang kini menjadi satu dari sembilan anggota komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa atau HAM PBB pada konvensi untuk hak penyandang disabilitas; dan Angkie Yudistia, insan tulis bos dari Disable Enterprise. Mari kita telusuri jejak mereka bertiga.

1. Ariani Soekanwo
Ariani Soekanwo. ppuapenca.org

Ariani Soekanwo adalah Ketua Pusat Pemilihan Umum Akses Penyandang Disabilitas. Sejak 1998, Ariani bersama beberapa aktivis politik dan Hak Asasi Manusia membuat sebuah organisasi advokasi bagi penyandang disabilitas untuk mempergunakan hak politiknya. "Saat itu, belum banyak pihak yang mengetahui tentang seluk beluk penyandang disabilitas. Banyak yang berpikir penyandang disabilitas tidak dapat memberikan hak pilih mereka," ujar Ariani saat diwawancara di kantor PPUA, Rawamangun, Maret 2019.

PPUA melakukan sosialisasi hampir di setiap ajang pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah. Tak hanya kepada para penyandang disabilitas, PPUA juga melakukan sosialisasi pada lembaga pemerintah dan penyelenggara pemilu, seperti KPU dan Bawaslu.

Perjuangan yang terus digaungkan PPUA hingga saat ini adalah standardisasi terhadap Tempat Pemungutan Suara atau TPS yang dapat diakses, pendaftaran terhadap pemilih psikososial di dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), dan penghapusan syarat sehat rohani dan jasmani yang seringkali merugikan hak disabilitas untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, kepala daerah, atau penyelenggara pemilu.

Advertising
Advertising

Baca juga: Dialog dengan Kartini Kemenkeu, Sri Mulyani Petik 5 Hal Penting

Selain PPUA, Ariani adalah pendiri gerakan advokasi bagi penyandang disabilitas lain seperti Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) dan Gerakan Aksesibilitas Untuk Nasional (GAUN). Alumnus Antropologi Universitas Padjadjaran ini juga salah satu inisiator pendirian organisasi Tunanetra terbesar di Indonesia (Pertuni) pada 1960.

Selanjutnya: Risnawati Utami
<!--more-->
2. Risnawati Utami
Risnawati Utami, 45 tahun, penyandang disabilitas dari Indonesia pertama yang masuk dalam komite HAM PBB untuk Convention for Rights of People with Disability (CRPD) atau konvensi untuk hak penyandang disabilitas.

Risnawati Utami adalah satu dari sembilan anggota komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa atau HAM PBB pada Convention for Rights of People with Disability (CRPD) atau konvensi untuk hak penyandang disabilitas. Ini kali pertama Indonesia memiliki perwakilan di treaty bodies Dewan HAM PBB.

Lulusan Master of Law dari Brandies University, Boston, Amerika Serikat ini mengkampanyekan inovasi mekanisme pelaporan HAM secara terstruktur dan berdasarkan data yang valid. "Pelaporan tidak lagi berdasarkan daftar yang diajukan Sidang Dewan HAM PBB, melainkan dari kejadian yang dialami warga negara peratifikasi konvensi HAM PBB," ujar Risnawati.

Selama ini, negara-negara peratifikasi konvensi HAM PBB wajib membuat laporan tentang implementasi konvensi HAM kepada Treaty Bodies PBB. Laporan tersebut biasanya didasarkan pada poin rekomendasi dari komite yang ada pada treaty bodies PBB.

Selanjutnya: Angkie Yudistia
<!--more-->
3. Angkie Yudistia
Angkie Yudistia di kampanye #SiapaBilangGakBisa, di Jakarta Selatan, Selasa 14 Agustus 2018. TEMPO/Astari P Sarosa

Angkie Yudistia adalah CEO Disable Enterprise, sebuah perusahaan yang memiliki orientasi pada sosial bisnis for society profit. Perusahaan ini melakukan pemberdayaan kepada para penyandang disabilitas agar dapat produktif di lapangan kerja tertentu.

Disable Enterprise membantu mencari perusahaan yang bisa menerima difabel untuk bekerja. Perusahaan ini tidak berfokus pada satu jenis ragam disabilitas, melainkan berbagai ragam disabilitas yang diakomodasi oleh Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Selain menjadi CEO muda di sebuah perusahaan, Angkie Yudistia juga berprestasi di vidang modelling. Angkie adalah finalis Abang None 2008 mewakili Jakarta Barat. Angkie menjadi utusan Indonesia pada Asia-Pacific Development Center of Disability di Bangkok, Thailand.

Berita terkait

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

19 jam lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

1 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

3 hari lalu

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

27 persen perempuan sebagai pimpinan puncak perusahaan.

Baca Selengkapnya

Menginspirasi Kartini Masa Kini: Fashion Show Mom and Kids di Hotel Grand Whiz Poins Simatupang Jakarta

3 hari lalu

Menginspirasi Kartini Masa Kini: Fashion Show Mom and Kids di Hotel Grand Whiz Poins Simatupang Jakarta

Juga ada talkshow tentang bagaimana menjadi Kartini masa kini yang tangguh dan mandiri.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

3 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

3 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

5 hari lalu

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

Film-film yang menggambarkan perjuangan R.A Kartini

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

5 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

5 hari lalu

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

Potongan-potongan surat RA Kartini yang menunjukan perjuangan wanita

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

5 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya